Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Pasang Bendera ISIS di Kantor Polisi, Pelaku Berlatih Fisik dan Memanah

Kompas.com - 09/07/2017, 14:42 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap pria berinisial GOH terkait kasus pemasangan bendera diduga ISIS di Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dari hasil penyelidikan, pelaku yang baru berusia 20 tahun tersebut telah menyiapkan ketahanan fisik hingga latihan memanah.

"Pelaku sudah berbaiat pada ISIS secara sendiri pada pertengahan 2017," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto, Minggu (9/7/2017).

(baca: Polisi Tangkap Pemasang Bendera ISIS di Polsek Kebayoran Lama)

Menurut Rikwanto, GOH diduga mendapat pemahaman radikal melalui internet sejak 2015. Salah satunya dari grup media sosial dan aplikasi telegram yang diberi nama, Manjanik, Ghuroba, UKK dan Khilafah Islamiyah.

Selain itu, GOH juga membeli salah satu buku dari Oman Abdurrahman alias Oman, mantan napi kasus bom Cimanggis. Oman pernah menjadi terpidana kasus pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar.

Setelah menyatakan bergabung dengan ISIS, GOH diketahui telah berlatih untuk meningkatkan ketahanan fisiknya. Misalnya, GOH melakukan rutinitas olahraga seperti berlari, sit up, push up dan back up yang dilakukan di rumahnya.

Tidak hanya itu, menurut Rikwanto, GOH sempat berlatih memanah dengan busur panjang yang dia miliki.

"Maksud dari idad tersebut agar tubuh selalu siap untuk melakukan jihad pada kapan pun. Hal itu juga  dianjurkan pada grup-grup telegram yang diikutinya," kata Rikwanto.

GOH ditangkap pada Jumat (7/7/2017), sekitar pukul 21.00 WIB, di sekitar tempat tinggalnya, di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

(baca: Pelaku yang Pasang Bendera ISIS di Polsek Kebayoran Lama Terancam Pasal Terorisme)

Pemasangan bendera ISIS tersebut diketahui pertama kali terpasang di depan Polsek Kebayoran Lama oleh Bripka Billy pada Selasa (4/7/2017) pukul 05.30 WIB. Ia mendengar suara motor berhenti di pinggir jalan.

Lantaran merasa curiga, Billy langsung mengecek motor tersebut. Namun, motor itu langsung pergi dan didapati ada bendera yang identik dengan bendera ISIS terpasang di pagar depan Polsek Kebayoran Lama.

Dari peristiwa tersebut, diamankan barang bukti bendera warna hitam berukuran kurang lebih 100 sentimeter x 50 sentimeter bertuliskan huruf Arab dan sebuah botol plastik air mineral berukuran satu liter yang berisikan kertas karton kuning dengan pesan ancaman.

Kompas TV Surat Ancaman Rajin Datang, Polisi Tidak Gentar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com