JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan bahwa perampokan dengan kekerasan adalah modus serupa yang hampir selalu terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Hal itu disebabkan meningkatnya transaksi keuangan perbankan.
"Memang jelang Idul Fitri, Ramadhan, ada kejahatan khas yang biasa terjadi, seperti pencurian dengan kekerasan," ujar Rikwanto saat ditemui di Jakarta Theater, Sabtu (10/6/2017).
(Baca: Polisi Sebut Ban Mobil Korban Perampokan di SPBU seperti Disobek)
Menurut Rikwanto, dari tahun ke tahun, modus yang dilakukan hampir sama. Para pelaku biasanya mengincar para korban yang merupakan nasabah bank.
Pelaku biasanya sudah memantau dan mengikuti gerak korban saat keluar dari bank, atau saat selesai melakukan transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM).
Para pelaku kemudian menandai kendaraan yang digunakan korban.
Setelah itu, pelaku lalu mengakali kendaraan korban dengan memberikan paku yang telah dibentuk khusus agar dapat memperkirakan ban kendaraan kempes pada jarak tertentu.
(Baca: Ini Tips dari Polisi agar Terhindar dari Perampokan Saat Ambil Uang)
Pada saat kendaraan berhenti, pelaku biasanya segera menyerang korban. Pelaku biasanya tidak segan-segan untuk melukai korban.
"Seperti kita ketahui bersama, jelang lebaran ini banyak uang beredar, baik untuk keluarga, maupun untuk membayar para karyawan. Jadi transaksi uang itu luar biasa lalu lintasnya," kata Rikwanto.