Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Cak Imin, Dubes Rusia Bahas Ekonomi Sampai Terorisme

Kompas.com - 07/06/2017, 16:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin melakukan pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu siang (7/6/2017).

Pertemuan antara Galuzin dan Cak Imin berlangsung hampir dua jam dari pukul satu siang hingga hampir jam tiga sore. Kepada wartawan usai pertemuan, Cak Imin mengungkapkan ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan dengan Galuzin.

"Kami meningkatkan dukungan kerja sama dengan negara Rusia, terutama kerja sama bidang ekonomi maupun penanggulangan terorisme, di mana di Rusia juga banyak umat Islam, dan di sini juga mayoritas (penduduknya) Islam," kata Cak Imin.

(Baca: Di Jakarta Geopolitical Forum, Profesor Asal Rusia Bicara soal HTI)

Langkah konkret dari kerja sama tersebut yakni pemanfaatan kecanggihan teknologi informasi yang dimiliki kedua belah negara, Indonesia dan Rusia, untuk menanggulangi tindak kejahatan terorisme.

Di samping kecanggihan teknologi informasi, Cak Imin juga menyebutkan Rusia memiliki aparat keamanan yang canggih.

Sementara itu, bentuk kerja samanya bisa bersifat kerja sama perdagangan, peningkatan pengetahuan (capacity building), dan kerja sama yang bersifat budaya.

"Ada juga yang bersifat kerja sama politik," imbuh Cak Imin.

Di bidang politik, Cak Imin menjelaskan bisa berupa kunjungan antar parlemen Indonesia dan Rusia untuk membahas penanganan terorisme. Dia bilang, pihaknya sendiri rencananya akan melawat ke Rusia sekitar bulan Agustus.

Kompas TV PKB Usung Satu Nama Jadi Cagub Jawa Timur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com