Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Pangkat Anumerta dan Pesan Tito Karnavian Terkait Ledakan Bom

Kompas.com - 25/05/2017, 17:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, tiga polisi yang gugur dalam peristiwa ledakan bom di Kampung Melayu Jakarta Timur mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa anumerta. Setyo Wasisto dalam kesempatan itu juga menyampaikan pesan Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian. 

Kenaikan pangkat tersebut berdasarkan Keputusan Kapolri nomor keputusan 531/V/2017. "Kapolri telah memberikan kenaikan pangkat luar biasa anumerta (setingkat lebih tinggi) kepada anggota Polri yang telah gugur menjalankam tugas negara," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/5/2017).

Setyo kemudian membacakan pesan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang saat ini tengah berada di Arab Saudi.

Kapolri, kata Setyo, mengucapkan duka cita atas gugurnya putra terbaik Polri dalam melaksanakan tugas negara. Kapolri juga prihatin atas terjadinya bom bunuh diri yang mengakibatkan korban berjatuhan, baik anggota Polri maupun masyarakat sipil.

"Kita doakan untuk yang sedang dirawat kita berikan kesembuhan," kata Setyo. Tiga anggota Polri yang gugur yaitu Bripda Taufan Tsunami, Bripda Ridho Setiawan dan Bripda Imam Gilang Adinata.

 

Bca juga: PBNU: Bom Bunuh Diri dan Terorisme Bentuk Pemahaman Agama yang Sesat

Mereka yang merupakan anggota Sabhara Polda Metro Jaya meninggal terdampak bom saat sedang mengawal kegiatan pawai obor yang melintasi Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) malam.

Bripda Ridho dimakamkan di Lampung, Bripda Taufan dimakamkan di TPU Pondok Ranggon Jakarta Timur, serta Bripda Gilang dimakamkan di Klaten.

Selain itu, enam anggota Polri luka-luka akibat ledakan tersebut. Mereka adalah Bripda Feri, Bripda Yogi, Bripda M. Fuji, Bripda M. Al Agung, Bripda Sukron, dan Bripda Pandu Dwi.

Satu polisi lain, Bripda Muhammad Fauzi Saputra juga dibawa ke RS Bhayangkara Polri karena mengalami trauma.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com