Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Jadikan Kaum Buruh Sebagai Komoditas Politik"

Kompas.com - 30/04/2017, 15:52 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis buruh dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992 (SBSI 1992) Baiq Ani mengatakan, selama ini kaum buruh selalu menjadi komoditas politik oleh sejumlah parpol.

Menurut Baiq, isu perburuhan selalu dimanfaatkan oleh parpol untuk mendulang suara terutama menjelang pilkada, pemilu legislatif maupun pilpres. Namun, hak-hak buruh hingga saat ini belum dipenuhi.

"Kami tidak melarang buruh berpolitik asalkan parpol tidak menjadikan buruh sebagai komoditas politik atau jembatan atau hanya digunakan untuk event tertentu," ujar Baiq saat ditemui dalam sebuah diskusi bertajuk 'Hari Buruh Jangan Dijadikan Komoditi Politik', di Gedung Juang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2017). 

(Baca: Peringati "May Day", Perusahaan di Jateng Diminta Buat Skala Upah Buruh)

"Seperti misalnya pengerahan massa untuk mendulang suara, tetapi begitu dia menjadi anggota DPR atau pimpinan daerah, buruh dilupakan," ujar Baiq. 

Baiq menuturkan, dalam praktiknya, kaum buruh selalu mengaspirasikan tuntutannya, entah itu melalui jalur politik maupun berunjukrasa.

Meski demikian, kata Baiq, persoalan buruh masih banyak yang belum diselesaikan. Kebijakan pemerintah dinilai masih menyengsarakan buruh yang upahnya terpatok oleh UMK.

Buruh banyak memberikan devisa kepada negara, tapi kesejahteraan kaum buruh tidak ada peningkatan.

Belakangan, kata Baiq, buruh terpenjara oleh rutinitas kerja, ditambah lagi dengan represifitas pengusaha berupa ancaman-ancaman PHK. Kondisi ini semakin buruk dengan adanya over exploitation di tempat kerja.

"Kami tidak mau hanya dijadikan komoditas politik menjelang pilkada atau pilpres. Kalau memang kami dianggap sebagai peraup suara, setidaknya dengarkanlah aspirasi kami. Capek juga turun ke jalan. Bukan hal mudah untuk itu," tutur Baiq.

(Baca: Sekitar 30 Ribu Buruh Akan Gelar Aksi "May Day" di Jakarta)

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum SBSI 1992, Sunarti mengatakan, tidak ada larangan jika buruh atau organisasi buruh berpolitik.

Akan tetapi, harus dipahami bahwa organisasi buruh harus punya posisi tawar dalam mengambil kebijakan dan kesejahteraan buruh.

"Buruh harus bisa meyakinkan parpol bahwa mereka bisa menyalurkan aspirasi kelompok buruh. Buruh bukannya tidak boleh berpolitik. Itu pilihan masing-masing," kata Sunarti.

Kompas TV Lalu Lintas Tol Cikampek Tidak Sepadat Kemarin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com