Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Sebut Anies-Sandi Tak Punya Duit untuk Bagikan Sembako

Kompas.com - 17/04/2017, 18:51 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah ada pembagian sembako yang dilakukan kubu Anies Baswedan-Sandiaga Uno jelang pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Enggak ada, pertama kami enggak ada duitnya. Jadi kami enggak mungkin lakukan itu (bagi-bagi sembako). Yang ada justru dari paslon nomor dua," tutur Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/4/2017).

Fadli bercerita bahwa dirinya melihat sendiri praktik bagi-bagi sembako yang dilakukan kubu Basuki-Djarot di Karet Tengsin. Menurut dia, praktik itu sudah masuk politk uang. Maka dari itu, dia meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta untuk segera bertindak.

"Menurut saya sembako jelas politik uang. Siapa pun perlu ditindak, baik paslon (pasangan calon) A, paslon B," kata Fadli

Sebelumnya terjadi saling lapor antara tim sukses pasangan Ahok - Djarot dan Anies - Sandi terkait dugaan bazar sembako.

(Baca: Kata Tim Ahok-Djarot soal Temuan Bagi-bagi Sembako)

Tim pemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno melaporkan tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat ke Bawaslu DKI Jakarta, Minggu (16/4/2017).

Anggota tim hukum dan advokasi Anies-Sandi, Amir Hamzah mengatakan, mereka melaporkan tim Ahok-Djarot karena diduga menggelar bazar sembako dengan harga murah.

"Kami laporkan ada sepuluh titik. Sembilan pembagian sembako, yang satu itu pelaporan terkait dugaan penggunaan fasilitas negara di Kompleks DPR," ujar Amir saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/4/2017).

(Baca: Tim Anies-Sandi: Lokasi Temuan Sembako di Kantong Suara Anies-Sandi)

Tim pemenangan pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat melaporkan pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno ke Bawaslu DKI Jakarta, Minggu (16/4/2017) malam.

Anggota tim advokasi Ahok-Djarot, Ronny mengatakan, mereka melaporkan Anies-Sandi atas dugaan politik uang dengan membagikan sembako.

"Kami mau melaporkan dugaan terkait politik uang yang dilakukan oleh pasangan calon nomor tiga, saudara Anies-Sandi," ujar Ronny di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Minggu malam.

Kompas TV Masa Tenang, Bagi Sembako & Kampanye Hitam Lanjut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com