Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng "Rapper" Akon, Kemensos Bangun Hunian untuk Suku Anak Dalam

Kompas.com - 08/03/2017, 22:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan akan membangun 500 hunian tetap untuk suku Anak Dalam, Orang Rimba, dan komunitas adat terpencil.

Selain itu, Kemensos juga menargetkan hunian mereka teraliri listrik. Program Kemensos ini juga menggandeng rapper kenamaan asal Amerika Serikat, Akon.

"Saat ini kami terus berupaya membangun hunian tetap bagi Suku Anak Dalam dan Orang Rimba, serta komunitas adat terpencil," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melalui keterangan tertulis, Rabu (8/3/2017).

"Harapannya di rumah sebagai permukiman hunian tetap tersebut dapat diintegrasikan dengan wilayah administrasi desa terdekat dan terpasang peralatan pembangkit listrik tenaga matahari," kata dia.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Penyayi rap, Aliaune Damala Akon Thiam alias Akon (kedua dari kanan), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kedua dari kiri) memberikan jumpa pers saat mini konser Akon di Kementerian Sosial dalam rangka program Akon Terangi Suku Anak Dalam, Orang Rimba, dan Komunitas Adat Terpencil, Rabu (8/3/2017). Program donasi tersebut mencangkup instalasi peralatan pembangkit listrik tenaga matahari di tiap rumah dan mempromosikan penghematan energi.
Khofifah menjelaskan, dipilihnya suku Anak Dalam, Orang Rimba, dan komunitas adat terpencil karena wilayah tempat tinggal mereka memiliki akses yang sangat terbatas.

Selain tidak adanya listrik, akses jalan menuju wilayah mereka bermukim pun sangat sulit, karena umumnya berupa jalan setapak yang terjal, berbatu, dan berlumpur.

"Kalau PLN menarik kabel sampai ke wilayah mereka, berapa investasi yang harus dikeluarkan? Belum lagi biaya yang harus dibayarkan setiap kepala keluarga tiap bulannya," tutur Khofifah.

"Sudah pasti butuh ongkos yang besar, maka listrik tenaga surya menjadi solusi efektif bagi komunitas adat terpencil, Orang Rimba dan suku Anak Dalam," ujar dia.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Penyayi rap, Aliaune Damala Akon Thiam alias Akon (kiri), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (tengah), dan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Eko Putro Sandjojo (kanan) saat mini konser Akon di Kementerian Sosial dalam rangka program Akon Terangi Suku Anak Dalam, Orang Rimba, dan Komunitas Adat Terpencil, Rabu (8/3/2017). Program donasi tersebut mencangkup instalasi peralatan pembangkit listrik tenaga matahari di tiap rumah dan mempromosikan penghematan energi.
Melalui program ini, lanjut Khofifah, hunian tetap milik Suku Anak Dalam, Orang Rimba, dan komunitas adat terpencil akan dialiri daya listrik sebesar 300 volt ampere.

Alat yang dipasang di setiap rumah mampu bertahan hingga 10 tahun. Warga pun tidak akan dibebankan biaya setiap bulannya.

"Harapannya dalam kurun waktu 10 tahun kedepan mereka (Suku Anak Dalam, Orang Rimba, dan komunitas adat terpencil) telah lebih sejahtera dan memperoleh akses yang lebih luas," tuturnya.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo (kiri), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (tengah), dan penyayi rap Aliaune Damala Akon Thiam alias Akon saat jumpa pers mini konser Akon di Kementerian Sosial dalam rangka program Akon Terangi Suku Anak Dalam, Orang Rimba, dan Komunitas Adat Terpencil, Rabu (8/3/2017). Program donasi tersebut mencangkup instalasi peralatan pembangkit listrik tenaga matahari di tiap rumah dan mempromosikan penghematan energi.
Akon berharap bantuan listrik tersebut dapat bermanfaat khususnya untuk sebagian warga Indonesia di pelosok nusantara yang pemukimannya belum mendapat aliran listrik.

"Senang sekali bisa ke sini dan membawa bantuan listrik untuk pedesaan, suku Anak Dalam dan menambah jangkauan program Akon Lighting ke Asia khususnya Indonesia. Masih ada sebagian rakyat Indonesia yang masih belum mendapat penerangan," ujarnya.

Kompas TV Menjaga Suku Anak Dalam - Berkas Kompas Episode 211 Bagian 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com