Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Menlu Perempuan Bakal Pimpin KTT IORA

Kompas.com - 05/03/2017, 23:07 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Tiga menteri luar negeri perempuan akan memimpin pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (IORA) di Jakarta, Senin (6/3/2017).

Ketiga menteri itu, yakni Menlu RI Retno LP Marsudi, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dan Menteri Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan, Maite Nkoana-Mashabane.

Menurut Retno, dipilihnya tiga menteri luar negeri perempuan untuk memimpin KTT IORA, sebagai salah satu bentuk penguatan pemberdayaan wanita.

Hal itu sejalan dengan isu Women Empowerment yang akan diangkat sebagai cross cutting issue dalam pelaksanaan konferensi, selain terkait Blue Economy.

“Sehingga, kami ingin menguatkan peran serta perempuan dalam konteks pelaksanaan KTT IORA. Dan bersama Menteri Bishop, kami bertiga akan memimpin pelaksanaan KTT IORA tingkat menteri besok,” kata Retno usai bertemu Bishop di Kantor Kemenlu, Jakarta, Minggu (5/3/2017).

Sementara itu, Bishop mengaku, tak sabar untuk memimpin jalannya konferensi esok hari.

“Saya tak sabar untuk bekerja sama dengan dua menlu perempuan lainnya. Kami akan membahas kerja sama dalam hal kemaritiman, pertukaran teknologi, penanganan bencana, pendidikan, dan perikanan,” ujarnya.

Merujuk laman Kemenlu RI, KTT IORA secara resmi diselenggarakan pertama kali pada 6-7 Maret 1997. Ada 21 negara yang turut serta di dalam KTT tersebut.

Selain itu, IORA juga menggandeng 7 negara mitra dialog, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Perancis dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Terdapat juga 2 organisasi peninjau di IORA, yaitu Indian Ocean Tourism Organization (IOTO) dan Indian Ocean Research Group (IORG).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com