Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU, Bawaslu, dan DKPP Nilai Masih Ada Masalah pada Pelaksanaan Pilkada

Kompas.com - 23/02/2017, 18:08 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) bersama dua penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar rapat terkait pelaksanaan Pilkada 2017 di 101 daerah.

"Dari rapat ini banyak sekali yang kami sharing informasi masalah yang kadang-kadang informasi di masyarakat tidak selalu sama dengan kenyataan real-nya," kata Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie di kantor DKPP, Jakarta, Jumat (23/2/2017).

Jimly menuturkan, ketiga lembaga itu berkesimpulan bahwa Pilkada 2017 dapat berjalan dengan aman.

(Baca: Hasil Sementara, Mayoritas Calon Petahana Unggul di Pilkada Serentak)

Meski demikian, terdapat beberapa catatan, seperti adanya pemungutan suara ulang di 71 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia.

"Tapi karena beberapa masalah, maka yang terlaksana hanya 40 pemungutan suara ulang. Ada juga 27 TPS yang mengalami penundaan karena faktor geografis seperti cuaca," ujar Jimly.

Dari 40 TPS yang melakukan pemungutan ulang, di antaranya berada di DKI Jakarta, yakni TPS di Utan Panjang, Kemayoran, dan TPS 29 Kalibata, Jakarta Selatan.

Selain itu, hak pilih masyarakat juga mendapat perhatian dalam rapat tersebut. Menurut Jimly, hak pilih terkendala karena tidak adanya regulasi yang mengatur TPS Khusus, seperti di rumah sakit dan lembaga pemasyarakatan.

(Baca: Pilkada Serentak Usai, Ini Permintaan Jokowi kepada Rakyat Indonesia)

"Saya ke rumah sakit, saya ke Lapas Salemba. Banyak sekali yang tidak bisa milih karena ketentuan TPS khusus tidak ada lagi. Tentu agresivitas petugas dalam mempersiapkan administrasi pemilih ini jadi perhatian," ujar Jimly.

Jimly menyebutkan, KPU dan Bawaslu sepakat untuk memperbaiki pelaksanaan pemungutan suara. Hal itu menjadi evaluasi untuk Pilkada 2018 mendatang.

Kompas TV Terkait Pilkada DKI Jakarta dari berbagai aduan terkait penyelenggaraan pilkada Jakarta 15 februari lalu, KPU DKI Jakarta telah melakukan evaluasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com