Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kotak Suara Sempat Terbuka, KPU Pastikan Tak Ada Kecurangan di Teluk Naga

Kompas.com - 19/02/2017, 12:34 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Juri Ardiantoro meninjau langsung pemungutan suara ulang (PSU) untuk Gubernur Banten di Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Minggu (19/2/2017).

Ia mengatakan, secara umum, kesiapan seluruh penyelenggara, saksi dari masing-masing pasangan calon yang bersaing, serta pihak aparat keamanan sudah bagus. Begitu juga dengan antusias warga setempat. Ada 15 TPS yang menggelar PSU di Kecamatan Teluk Naga.

"Semua aman, semua lancar, seperti Pilkada biasa," ujar Juri saat dihubungi, Minggu.

PSU dilakukan setelah diduga terjadi pelanggaran pada pemungutan serentak Rabu (15/2/2017) lalu, yakni tercecernya formulir C1 setelah pemilihan berlangsung dan tidak terkuncinya kotak suara saat diserahkan ke Kabupaten.

(Baca: Pemungutan Suara Ulang di Teluk Naga, Tangerang Dijaga Ketat)

Terkait hal itu, Juri mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan indikasi kecurangan. Namun, memang ada kesalahan prosedur yang dilakukan petugas penyelenggara.

Juri menjelaskan, usai pemungutan suara dilakukan, Sekretaris Panitia Pemungutan Suara (PPS) desa setempat berinisiatif mengeluarkan formulir C1 dari kotak suara, kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik. Alasannya, menghindari kerusakan karena basah jika terjadi hujan.

"Kalau dilihat dari niatannya memang bagus tapi kalau dari prosedurnya, memang keliru. Makanya, panwas (panitia pengawas, yakni Bawaslu) merekomendasikan pemungutan ulang untuk tidak ada kecurigaan bahwa perbuatan keliru itu berpengaruh pada perolehan suara," kata Juri.

(Baca: Tak Kunci Kotak Suara, PPS di Teluk Naga Diduga Lakukan Kecurangan)

Juri mengatakan, semestinya jika petugas tersebut ingin membuka kotak suara untuk mengamankan formulir C1 sedianya dilakukan di depan pengawas lainnya dan juga diketahui para saksi pasangan calon. Itu pun setelah direkap di Kecamatan. Hal ini untuk menghindari kecurigaan.

"Permasalahannya itu saja. Sementara ini belum ada indikasi sengaja curang," tambah dia.

Pilgub Banten 2017 diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief dan pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy.

(Baca: "Mati-matian" Klaim Kemenangan di Pilkada Banten)

Hingga kemarin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Banten, masih terus melakukan penghitungan suara. KPUD Banten belum mengumumkan siapa yang jadi pemenang di pesta demokrasi tersebut.

Namun, kedua kubu saling mengklaim kemenangan. Hitung cepat lembaga survei pun mencatat selisih suara yang tipis, tidak sampai 1 persen, antar kandidat.

Kompas TV 2 pasang calon Gubernur Banten, saling mengklaim menang dalam Pilkada Banten. Hingga saat ini perolehan suara yang sudah direkap KPUD, menunjukan pasangan Wahidin-Andika unggul tipis. Hasil penghitungan cepat oleh sejumlah lembaga survei dalam Pilkada Banten 2017, menunjukkan kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yang bertarung, memiliki selisih suara tipis. Selisih tipis dalam hitung cepat ini, membuat kedua pasangan calon, sengit mempertahankan klaim kemenangan, hingga hasil real count dirilis KPUD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com