JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil hitung cepat, sejumlah daerah yang melakukan pemilihan kepala daerah serentak diprediksi dilakukan putaran kedua.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, pihaknya akan mempelajari situasi keamanan di tengah masyarakat pasca-putaran pertama.
"Informasi intelijen kami kumpulkan supaya kami bisa mendapatkan gambaran situasi yang akan datang yang jadi keputusan kami mengantisipasinya," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (15/2/2017) malam.
Martinus mengatakan, dalam proses perencanaan pengamanan, polisi akan mengumpulkan berbagai informasi.
Selain itu, akan ada pengamatan intens pasca-putaran pertama karena situasi keamanan di lapangan sangat dinamis. Setelah itu, akan dianalisis potensi gangguan yang akan muncul.
"Termasuk yang dikatakan semakin panas, benturan yang makin terbuka, tapi itu kami identifikasi, inventaris lalu kami cari cara bertindak yang paling tepat mencegah situasi itu," kata Martinus.
Misalnya, kata dia, pada putaran pertama terjadi keributan antar-pendukung pasangan calon. Diperkirakan konflik seperti ini masih ada nantinya sehingga disiapkan personel untuk menengahi mereka.
Kemudian antisipasi ancaman teror, maka akan dilakukan sterilisasi.
"Kalau ada potensi teror, kami tempatkan personel cukup besar untuk membendung para pendukung paslon," kata Martinus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.