Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Pesan Khusus Pengurus Istiqlal untuk Peserta Aksi 112

Kompas.com - 09/02/2017, 13:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Rikwanto mengatakan, kepolisian dan penanggung jawab aksi 11 Februari 2017 sepakat untuk memusatkan kegiatan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Kesepakatan itu lantaran kegiatan yang diajukan berupa acara beribadah bersama.  

Rikwanto mengatakan, pengurus Istiqlal juga menekankan bahwa kegiatan yang dilakukan di masjid terbesar di Tanah Air itu hanya untuk beribadah.

"Ada pesan dari pengelola masjid, masjid digunakan untuk ibadah, shalat, berdoa, pengajian, dan lain-lain, tidak untuk politik," ujar Rikwanto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/2/2017).

(Baca: Bahas Aksi 11 Februari, Tim Advokasi GNPF MUI Temui Wiranto)

Rikwanto menegaskan, selain di Istiqlal, tak ada aksi lain.

Sebelumnya, peserta aksi berencana melakukan longmarch di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Monas.

Namun, polisi melarang aksi tersebut dan memusatkannya di Istiqlal. Hingga saat ini, belum dapat dipastikan jumlah peserta yang akan hadir.

"Estimasi jumlah masih dikumpulkan. Istiqlal kan bisa menampung 100.000 orang," kata Rikwanto.

(Baca: Fahri Hamzah Pertanyakan Pelarangan Aksi 112)

Polda Metro Jaya nantinya akan mengatur lalu lintas serta jalur kedatangan dan kembali agar tidak menimbulkan kemacetan.

Rikwanto memastikan polisi akan melakukan pengamanan maksimal untuk aksi damai tersebut.

"Kepada masyarakat kita imbau tidak khawatir. Silakan beraktivitas seperti biasa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com