Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa RUU Kepalangmerahan, Jusuf Kalla Minta TNI Dilibatkan

Kompas.com - 08/02/2017, 19:37 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menilai, Tentara Nasional Indonesia seharusnya dilibatkan dalam pembahasan RUU Kepalangmerahan. Pasalnya, salah satu perhatian dari pembahasan RUU tersebut yakni terkait lambang organisasi itu.

“TNI harusnya dipanggil juga dalam rapat seperti ini agar ada kesepakatan. Karena kalau dia tidak sepakat dengan lambang yang dipakai akan bahaya,” kata Kalla saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Rabu (8/2/2017).

Ia menuturkan, Palang Merah memiliki tugas yang universal dalam memberikan pertolongan kemanusiaan, baik itu pada masa perang maupun masa damai.

Oleh karena itu, tugas tersebut juga diberikan kepada satuan militer non tempur, selain organisasi kepalangmerahan di masing-masing negara.

(Baca: Mayoritas Fraksi Setuju Pakai Lambang Palang Merah)

Kalla menambahkan, persoalan lambang kepalangmerahan merupakan hal penting. Pasalnya, lambang itu harus diketahui secara pasti dan dikenali dari jarak jauh sekali pun. Hal ini untuk menghindari adanya kontak senjata terhadap petugas kepalangmerahan.

“Kalau pakai lambang Garuda, misalnya, hanya kelihatan dari jarak 50 meter. Makanya, dipakai lambang yang sekarang (plus) agar bisa dilihat dari jauh,” ujarnya.

Kalla mengaku, pembahasan RUU Kepalangmerahan sudah dilakukan cukup lama. Pasalnya, polemik terkait lambang organisasi itu yang terus dipersoalkan.

Sebagian kalangan menganggap lambang organisasi tersebut menyerupai lambang keagamaan tertentu. Namun, Kalla mengaku ada perbedaan mendasar pada lambang tersebut dengan lambang keagamaan tertentu.

Palang merah itu simetris, sedangkan salib itu kakinya panjang. Jadi jangan dianggap palang merah ini dianggap lambang agama. Karena kebetulan saja penemunya orang Swiss, maka mungkin biar muddah dipakai lambang bendera Swiss,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com