Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah: Mantan, yang Sedang, dan Calon, Wajarlah dalam Berbangsa

Kompas.com - 07/02/2017, 17:58 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir memberikan nasihat kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono yang mencurahkan isi hatinya di media sosial.

Nasihat yang sama juga diberikan kepada penguasa saat ini dan calon penguasa.

Haedar berharap agar para tokoh dapat menjaga situasi dan kondisi negara tetap kondusif. Paling tidak, dengan tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat memperkeruh situasi.

"Kepada seluruh tokoh, baik yang mantan, maupun yang sedang, dan akan, untuk mulailah. Sudahilah, yang sudah terjadi, terjadi. Kita mencoba wajarlah dalam kehidupan berbangsa yang heterogen," kata Haedar seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Selasa (7/2/2017).

"Jangan terus kita memproduksi hal-hal yang menambah suasana yang tidak baik," ucap dia.

Haedar mengatakan, Indonesia dibangun atas dasar nilai-nilai kebersamaan. Untuk itu, dibutuhkan rasa saling tenggang rasa dan berjiwa besar untuk menyikapi setiap dinamika yang terjadi.

"Saya bukan utopis ya, (melainkan) kami tahu kultur masyarakat kita bisa toleran, tenggang rasa, dan saling berbagi," ujarnya.

Lebih jauh, Haedar juga mengimbau kepada masyarakat agar menghadapi momentum pemilihan kepala daerah secara wajar. Menurut dia, pilkada bukanlah sebuah peristiwa besar.

Namun, dibutuhkan kebijakan untuk memilih pemimpin yang akan memimpin daerah kelak.

"Dengan cara memilih cerdas, dewasa, dan bertanggung jawab," kata dia.

Kompas TV Jokowi Undang Makan Siang Ketua PP Muhammadiyah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Nasional
KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

Nasional
Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Nasional
Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

Nasional
Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Nasional
Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Nasional
Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Nasional
Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Nasional
KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

Nasional
Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Nasional
Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Nasional
Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

Nasional
Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Nasional
Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com