JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, tiga terduga teroris yang ditangkap di Jawa Tengah terkait dengan ledakan yang terjadi di toko vulkanisir ban pada 18 Desember 2016 lalu.
Toko tersebut berlokasi di rumah kontrakan milik Sugiyono, salah seorang terduga teroris yang ditangkap.
"Ketiga orang ini terkait dengan peristiwa adanya bom yang meledak di satu toko vulkanisir ban di wilayah Sragen," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Dalam kasus ini, Sugiyono diduga merupakan pembuat bom yang meledak tersebut.
Sementara itu, terduga teroris lainnya bernama Jumali, menyembunyikan informasi ledakan itu dari masyarakat sekitar agar tidak dilaporkan ke polisi.
Jumali menjelaskan ke para tetangga bahwa ledakan itu disebabkan tabung gas tiga kilogram. Terduga teroris lainnya, Sugiyanto, juga menyembunyikan informasi adanya ledakan di toko tersebut.
Ia juga mengusulkan untuk menetralisasi tempat kejadian perkara agar tak dicurigai tetangga dan aparat kepolisian.
Ledakan tersebut tak menimbulkan korban jiwa, namun menyebabkan terduga teroris terluka.
"Ada beberapa orang yang juga terluka. Salah satu terduga teroris ini juga matanya sampai buta," kata Martinus.
(Baca: Tiga Terduga Teroris di Jawa Tengah Dibawa ke Jakarta)
Saat ini, ketiga terduga teroris itu sudah dibawa ke Markas Komando Brimob Polri untuk pemeriksaan intensif.
Dari pemeriksaan sementara, diketahui ketiga orang itu merupakan bagian dari sel bentukan kelompok teroris yang sudah berdiri. Martinus mengatakan, mereka kerap berpindah-pindah dalam merencanakan aksinya.
"Kalau info yang kami dapat, pergerakan mereka itu cukup intensif juga dengan mengimbangi pergerakan kita (polisi)," kata Martinus.
Ketiga teroris itu ditangkap di tempat berbeda. Sugiyono yang merupakan warga Karangjati, Ngawi, ditangkap di Grobogan, Selasa (31/1/2017).
Sementara Jumali di Gemolong, Sragen dan Sugiyanto di Gondangrejo, Karanganyar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.