Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI Terlibat Pelecehan Seksual di Sumbar, Ini Kata Panglima

Kompas.com - 26/01/2017, 09:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

CILODONG, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo angkat bicara soal kasus kekerasan seksual yang diduga melibatkan tujuh oknum personel TNI di Sumatera Barat. Menurut Gatot, kasus tersebut saat ini dalam proses hukum.

"Begini, sedang didalami. Setiap ada kasus pasti ada penyelidikan dulu," ungkap Gatot usai memberikan arahan pada Apel Komandan Satuan TNI Tahun 2017 di Markas Divisi Infanteri I/Kostrad, Cilodong, Jawa Barat, Rabu (25/1/2016).

Ia menambahkan, proses hukum akan ditingkatkan bila ditemukan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh para oknum anggota itu.

"Kalau benar lalu ada penyidikan, lalu diproses hukum," ujarnya.

Sebelumnya, seorang pelayan kafe berinisial R (18), warga Nagari Sungai Beringin, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, diduga menjadi korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan tujuh laki-laki. Para pelaku diduga anggota TNI.

(Baca: 7 Anggota TNI Diduga Lecehkan Pelayan Kafe, Satu Jadi Tersangka)

Akibat kejadian itu, korban harus dirawat intensif di rumah sakit. Sejauh ini belum ada pernyataan dari kepolisian, baik Kepolisian Sektor Kota Payakumbuh maupun Kepolisian Resor Kota Payakumbuh terkait kejadian itu. Begitu juga dari Kodim 0306/50 Kota.

Saat ditanya Kompas, Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0306/50 Kota Letnan Kolonel Inf Heri Sumitro, yang ditemui di Payakumbuh Minggu siang, tidak membantah kejadian itu. Namun, dia enggan memberi komentar.

"Tolong beri kesempatan itu berjalan. Jangan diekspose dulu," kata Heri.

Menurut Kepala Seksi Intel Detasemen Polisi Militer (Denpom) 1/4 Padang Kapten CPM Arifin, ada tujuh anggota TNI yang dibawa dari Payakumbuh ke Padang pada Minggu pagi. Mereka dibawa terkait kasus kekerasan seksual terhadap R.

(Baca: Satu Anggota TNI Ditetapkan sebagai Tersangka Pelecehan Seksual)

Saat ini, ketujuh orang itu masih diperiksa oleh bagian penyidikan.

Peristiwa itu terjadi Jumat (20/1/2017) malam di kafe CF di Kelurahan Talang, Kelurahan Payakumbuh Barat, Payakumbuh.

Dari penuturan beberapa warga yang sempat menemui korban dan keluarganya seusai kejadian, korban dicekoki minuman keras oleh para pelaku hingga pingsan. Pada saat itulah para pelaku diduga memerkosa korban.

Menyusul kejadian dugaan kekerasan seksual terhadap R, pada Sabtu malam, warga mendatangi kafe CF. Warga lalu membakar kafe itu. Menurut Lurah Talang, Gusmardi, pembakaran kafe dilakukan sejumlah orang sekitar pukul 22.15.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan Komisi II Kritik Putusan MA, Aturan Tak Bisa Diutak-atik demi Kepentingan Pihak Tertentu

Pimpinan Komisi II Kritik Putusan MA, Aturan Tak Bisa Diutak-atik demi Kepentingan Pihak Tertentu

Nasional
Pekan Depan, KPK Panggil Sekjen PDI-P Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Pekan Depan, KPK Panggil Sekjen PDI-P Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Nasional
Pimpinan Otorita IKN Mundur, Posisi Ridwan Kamil Disinggung

Pimpinan Otorita IKN Mundur, Posisi Ridwan Kamil Disinggung

Nasional
Belum Terjual, Mobil Rubicon Mario Dandy Turun Harga Jadi Rp 600 Juta

Belum Terjual, Mobil Rubicon Mario Dandy Turun Harga Jadi Rp 600 Juta

Nasional
Diduga Ada Tekanan Bikin Pucuk Pimpinan Otorita IKN Mundur

Diduga Ada Tekanan Bikin Pucuk Pimpinan Otorita IKN Mundur

Nasional
Pimpinan Otorita IKN Mundur Diduga Akibat Target Kurang Realistis

Pimpinan Otorita IKN Mundur Diduga Akibat Target Kurang Realistis

Nasional
Pengusaha UEA Puji IKN, Jokowi: Saya Enggak Suka Pujian, tapi Kepastian Investasi

Pengusaha UEA Puji IKN, Jokowi: Saya Enggak Suka Pujian, tapi Kepastian Investasi

Nasional
Di Papua, Wapres Harap Program Provinsi dan Kabupaten Terkoordinasi

Di Papua, Wapres Harap Program Provinsi dan Kabupaten Terkoordinasi

Nasional
Gerindra Sebut Kaesang 'Smart', Bukan Sekadar Anak Presiden

Gerindra Sebut Kaesang "Smart", Bukan Sekadar Anak Presiden

Nasional
Kelakar ke Bobby Nasution, Waketum PKB: 'Insya Allah' Lulus Cagub Sumut

Kelakar ke Bobby Nasution, Waketum PKB: "Insya Allah" Lulus Cagub Sumut

Nasional
Hasto PDI-P Diperiksa Polisi, Gerindra: Hadapi Saja, Jangan Cemen

Hasto PDI-P Diperiksa Polisi, Gerindra: Hadapi Saja, Jangan Cemen

Nasional
Puan Minta Pemerintah Transparan soal Mundurnya Pimpinan Otorita IKN

Puan Minta Pemerintah Transparan soal Mundurnya Pimpinan Otorita IKN

Nasional
Jokowi 'Groundbreaking' Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden di IKN

Jokowi "Groundbreaking" Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden di IKN

Nasional
Punya Bukti, KPK Yakin Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor

Punya Bukti, KPK Yakin Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor

Nasional
Kejagung Limpahkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Timah ke Kejari Jaksel

Kejagung Limpahkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Timah ke Kejari Jaksel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com