JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menilai pemerintah harus segera membenahi sektor pertanian dalam rangka menghadapi proteksi ekonomi yang diprediksi bakal dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump.
Berdasarkan prediksi Fahri, untuk menarik uang masuk ke AS, Trump bakal menaikkan suku bunga The Fed sehingga berimplikasi pada kenaikan nilai mata uang dolar.
"Kalau dolar naik, tentu akan menyulitkan kita yang masih impor beberapa komoditas pangan seperti jagung, kedelai, garam, dan selainnya," kata Fahri saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Menurut Fahri, jika pemerintah fokus pada pembenahan sektor agraris, maka akan jadi kekuatan tersendiri. Indonesia tak hanya bisa memenuhi target swasembada pangan, tetapi juga mengambil keuntungan lewat ekspor komoditas pertanian.
Ia mencontohkan Thailand yang kini memiliki keuntungan berlimpah karena pemerintahnya berfokus untuk berinvestasi pada sektor pertanian.
"Nantinya harus dibangun industri pertanian. Mulai dari yang mudah saja. Biasakan proses pengawetan pada produk pertanian agar bisa disimpan kalau langka dan bisa diolah untuk ditingkatkan nilai ekonominya. Jadi kita enggak impor terus waktu dolar tinggi," lanjut Fahri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.