Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Sarungan

Kompas.com - 13/01/2017, 12:05 WIB

Oleh: M SUBHAN SD

Bukan pertama kali Presiden Joko Widodo mengenakan sarung. Namun, berjas-sarung-peci-sandal di acara resmi, barangkali benar-benar membuat Presiden Jokowi tampil beda.

Bersarungan sejak dari Istana Bogor sampai di Pekalongan menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Habib M Lutfi bin Yahya dan mengunjungi Pesantren At-Taufiqy, Minggu (8/1).

Foto Jokowi diberi hormat komandan pesawat kepresidenan di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta pun mencuri perhatian.

Belasan tahun lalu, Presiden Gus Dur (1999-2001) memang selalu sarungan. Itusih lumrah saja. Maklum, Gus Dur adalah tokoh kaum sarungan, sebutan lain warga Nahdlatul Ulama (nahdliyin).

Sebaliknya Jokowi, adalah kader PDI-P yang nasionalis. Busana Jokowi sebetulnya biasa saja, sesuai konteksnya.

Maksudnya sarungan pas saat mengunjungi komunitas pesantren. Kemiripan bisa membuat komunikasi lebih cair.

Akan tetapi, gaya busana Jokowi bersarungan itu sebetulnya bisa dibaca sebagai "simbol" dalam merespons situasi sosial- politik akhir-akhir ini, seperti isu intoleransi, ancaman kebinekaan, radikalisme, dan dugaan makar.

Simbol itu adalah identitas "keindonesiaan" atau "kepribadian nasional". Gaya berpakaian "jas-sarung-peci" menjadi identitas Indonesia.

Indonesia ibarat kuali peleburan (melting pot) kebudayaan. Terjadi difusi, akulturasi, dan asimilasi. Sarung dibawa dari Yaman. Jas tentu produk budaya Barat (Eropa).

Peci, meskipun terpengaruh dari Turki, adalah asli Indonesia (Melayu). Jadilah sebuah identitas baru. Sebab, di Barat jas tidak dikenakan bersama peci.

Di Yaman, sarung berfungsi selimut tidur. Hanya di Indonesia, peci menjadi simbol perlawanan.

Di Surabaya, pada tahun 1921, peserta rapat Jong Java mencemooh peci sebagai ciri rakyat jelata. Meskipun awalnya bimbang, Bung Karno akhirnya menghadiri rapat mengenakan peci. Peserta rapat pun terperangah.

"Demi tercapainya cita- cita kita, para pemimpin politik tidak boleh lupa bahwa mereka berasal dari rakyat, bukan berada di atas rakyat," ujar Bung Karno memecah kesunyian, seraya menambahkan, "Kita memerlukan sebuah simbol dari kepribadian Indonesia." (Cindy Adams, 1965, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia).

Bagi Bung Karno, peci adalah simbol kepribadian sekaligus perlawanan terhadap kecongkakan. Hampir sepanjang hidupnya, Bung Karno selalu bangga berpeci di mana pun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ulang Tahun Tagana, Risma: Saya Saksi Relawan Bertugas Tanpa Pamrih...

Ulang Tahun Tagana, Risma: Saya Saksi Relawan Bertugas Tanpa Pamrih...

Nasional
176 Pasangan Lansia di Aceh Utara Difasilitasi Isbat Nikah, Risma: Permudah Pemberian Bantuan

176 Pasangan Lansia di Aceh Utara Difasilitasi Isbat Nikah, Risma: Permudah Pemberian Bantuan

Nasional
Mengaku Khilaf Terima Uang Rp 40 Miliar, Achsanul Qosasi Ingin Dimaafkan karena Merasa Berjasa

Mengaku Khilaf Terima Uang Rp 40 Miliar, Achsanul Qosasi Ingin Dimaafkan karena Merasa Berjasa

Nasional
Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

Nasional
Sampaikan Nota Pembelaan, Achsanul Qosasi Pamer Dapat Penghargaan Bintang Jasa Utama

Sampaikan Nota Pembelaan, Achsanul Qosasi Pamer Dapat Penghargaan Bintang Jasa Utama

Nasional
Bacakan Pledoi, Achsanul Qosasi Klaim Berperan Kembalikan Hotel Sultan dan TMII ke Negara

Bacakan Pledoi, Achsanul Qosasi Klaim Berperan Kembalikan Hotel Sultan dan TMII ke Negara

Nasional
Ketua KPK Perintahkan Segera Nyatakan Banding Putusan Sela Kasus Gazalba

Ketua KPK Perintahkan Segera Nyatakan Banding Putusan Sela Kasus Gazalba

Nasional
Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasional
Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Nasional
Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Nasional
Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Nasional
KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

Nasional
DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

Nasional
Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com