JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya memastikan bahwa pemerintah akan mengevaluasi kebijakan bebas visa untuk 169 negara.
Namun, evaluasi itu baru dilakukan pada bulan April mendatang, atau satu tahun setelah kebijakan ini diterapkan.
"Pemberlakuan kan April kemarin. Kami kan evaluasi setahun setelah pemberlakuan," kata Arief, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/1/2017).
Arief mengatakan, sejauh ini, kebijakan bebas visa cukup efektif untuk mendatangkan wisatawan mancanegara.
Rata-rata, kunjungan wisatawan dari negara-negara yang diberikan kebijakan bebas visa meningkat hingga 20 persen.
"Kita harus melihat ke depan, kalau Singapura, Malaysia lebih dari 150 negara yang bebas visa, jadi itu kan jadi pintu masuk," ucap Arief.
"Jadi kita harus mengerti kenapa wisman (wisatawan mancanegara) kita hanya 9 juta, sementara Malaysia bisa 25 juta, Singapura yang lebih kecil dari kita 15 juta," lanjut dia.
Kendati demikian, Arief mengakui bahwa pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk mengevaluasi kebijakan bebas visa.
Apalagi setelah muncul kabar bahwa kebijakan bebas visa banyak disalahgunakan oleh warga negara asing untuk bekerja di Indonesia.
"Nanti dilihat, (negara) yang enggak berkontribusi kami akan evaluasi, ada kemungkinan itu, tapi tunggu setahun semua," kata Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.