JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto bertemu dengan Ketua Umum Badan Koordinasi Mubalig Seluruh Indonesia (Bakomubin) Ali Mochtar Ngabalin di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017).
Dalam pertemuan tersebut, Ngabalin menyampaikan hasil musyawarah nasional Bakomubin terkait program Mubalig Bela Negara.
"Saya ketua umum pengurus pusatnya, menyampaikan bahwa munas mengagendakan program intensif Mubalig Bela Negara," ujar Ngabalin saat ditemui usai pertemuan.
Inisiatif program bela negara, lanjut Ngabalin, berangkat dari kekhawatiran runtuhnya sendi-sendi nasionalisme di tengah masyarakat.
Dengan adanya program tersebut, dia berharap mubalig juga mengambil peran untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan Muslim.
Ngabalin juga menegaskan bahwa umat Islam harus menjadi perekat kebangsaan agar konflik antar-kelompok tidak terjadi di Indonesia.
"Allah menakdirkan umat Islam paling banyak di negeri ini, maka umat Islam itu menjadi perekat," tuturnya.
(Baca juga: Ketum Bakomubin: Mubaligh Harus Berperan Menyebarkan Rasa Nasionalisme)
Selain itu, dia juga meminta pemerintah mengambil langkah terkait maraknya penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian di media sosial.
Menurut Ngabalin, jika fenomena tersebut dibiarkan akan menimbulkan perpecahan bangsa.
"Kita ini gampang sekali terpecah. Rakyat tidak boleh dicekoki dengan berita yang tidak jelas narasumbernya, berita-berita bohong yang merusak sistem nilai pikir kita. Tidak boleh ada pembiaran, pemerintah harus terlibat supaya tenang," kata dia.