Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Instruksikan Beasiswa Kuliah Diprioritaskan untuk Anak Indonesia Timur

Kompas.com - 13/12/2016, 14:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

LEMBATA, KOMPAS.com - Tahun 2017, pemerintah pusat akan memprioritaskan warga di lima provinsi di Indonesia timur untuk mendapat program beasiswa.

Kelima provinsi yang dimaksud, yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Tenggara dan Nusa Tenggara Timur.

"Presiden mengarahkan untuk memberikan prioritas mulai tahun depan kepada lima provinsi, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan NTT," ujar Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat membuka Hari Nusantara 2016 di Lewoleba, Larantuka, Selasa (13/12/2016).

Adapun, program jurusan yang masuk kategori beasiswa itu, antara lain ekonomi, teknik sipil dan perikanan.

Universitas yang terbuka atas beasiswa ini juga bermacam-macam. Mulai dari universitas dalam negeri hingga universitas terkemuka di penjuru dunia.

"Oleh sebab itu saya imbau, anak-anak NTT kalau ingin maju, ingin merdeka dari kebodohan, ayolah menjadi yang terbaik melalui program ini," ujar Luhut.

Setelah sambutan itu, Luhut sempat menghampiri paduan suara Salvator, salah satu pengiring pada acara Hari Nusantara 2016. Kelompok itu terdiri dari 500 muda mudi asal Kabupaten Lembata.

Di depan mereka, Luhut kembali mengingatkan ke anak-anak itu untuk memanfaatkan program beasiswa LPDP dari pemerintah.

"Bapak saya cuma sopir bus. Ibu saya tamat SD saja tidak. Tapi saya tidak pernah malu," ujar dia.

"Pemerintah akan menyekolahkan kalian ke penjuru dunia. Tidak perlu malu kalau bapakmu petani atau apa. Malu itu kalau jadi maling. Itu pesan khusus saya," lanjut Luhut.

Luhut juga berpesan agar anak-anak itu tidak hanya mengasah kemampuan intelektual, namun juga mengasah kepribadian yang kuat.

"Kalau punya hati yang baik dan otak yang pintar maka akan merdeka dari kebodohan. Tanpa punya hati yang baik, nanti bisa jadi maling," ujar Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com