JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menghargai sepenuhnya keputusan Rapat Pleno DPP Partai Golkat yang hendak mengembalikan Ketua Umum Golkar Setya Novanto ke kursi Ketua DPR.
Hal itu disampaikan Zulkifli saat bertemu Novanto di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (23/11/2016).
"Itu hak penuh Partai Golkar. Apa yang sudah mereka putuskan kami hargai," kata Zulkifli di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (23/11/2016).
Hal serupa disampaikan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno. Menurut Eddy sepanjang itu merupakan keputusan yang bulat dari Partai Golkar, tentu harus dihormati.
Hanya, Eddy mengatakan, sudah menjadi kewajiban bagi semua parpol di DPR untuk sensitif terhadap semua hal yang menjadi pembicaraan di masyarakat.
"Sensitivitas itu harus dimiliki. Jangan sampai ada pergantian dan malah menghadirkan polemik di masyarakat," saat dihubungi, Rabu (23/11/2016).
Rapat pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan Novanto kembali menjadi Ketua DPR dilakukan pada Senin (21/11/2016).
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, keputusan ini diambil dengan mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi terkait kasus "Papa Minta Saham" yang menyeret nama Novanto.
Keputusan MK tersebut dikuatkan dengan keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI yang tidak pernah menjatuhi hukuman untuk Novanto.
"Sudah bulat. Tinggal tunggu waktu melihat perkembangan politik ke depan," ujar Nurdin.
Adapun, Novanto mundur dari kursi ketua DPR pada Desember 2015 lalu karena tersangkut kasus "Papa Minta Saham". Ia dituding mencatut nama Jokowi untuk meminta saham kepada PT Freeport Indonesia.