Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Belanda Sebut Jokowi Tawarkan Cari Bangkai Kapal Perang yang Hilang

Kompas.com - 23/11/2016, 14:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat saling bertukar informasi untuk mengetahui penyebab lenyapnya bangkai kapal perang Belanda dan Inggris yang tenggelam di Laut Jawa, pada 1942 silam.

Kerja sama itu diungkapkan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte setelah pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/11/2016).

"Ke depannya kami akan terus berkoordinasi dan saling bertukar informasi perihal apa yang terjadi untuk menemukan penyebabnya," ujar PM Rutte.

PM Rutte sekaligus berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang disebut telah menawarkan bantuan untuk mengetahui penyebab lenyapnya bangkai kapal itu.

"Terima kasih kepada Indonesia yang telah menawarkan bantuan setelah kami mendengar kabar menyedihkan tentang bangkai kapal yang hilang. Kapal hilang itu adalah kapal perang di Laut Jawa," ujar PM Rutte.

Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Indonesia tentang pernyataan PM Rutte tersebut.

Diberitakan, Belanda dan Inggris memprotes hilangnya enam bangkai kapal yang tenggelam di Laut Jawa selama Perang Dunia II.

Salah satu kapal yang dimaksud, yakni Hr Ms De Ruyter sepanjang 170 meter. (Baca: Kapal Perang Hilang di Laut Jawa, Belanda dan Inggris Protes ke Indonesia)

Penyelam amatir masih melihat bangkai kapal-kapal itu 15 tahun lalu.

Namun, baru-baru ini tim ekspedisi internasional yang dikirim ke lokasi tenggelamnya kapal itu tidak menemukan apa-apa selain tanda-tanda bekas tenggelamnya kapal.

Kepala Pusat Arkeologi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bambang Budi Utomo menegaskan, Indonesia menolak disalahkan atas lenyapnya bangkai kapal itu.

"Pemerintah Belanda tidak bisa menyalahkan pemerintah Indonesia karena mereka tidak pernah meminta kami untuk melindungi kapal-kapal mereka," ujar Budi.

"Karena tidak ada kesepakatan atau pengumuman ketika kapal-kapal itu hilang, jadi itu bukan tanggung jawab kami," kata dia.

(Baca: Kapal Perang Hilang di Laut Jawa, Indonesia Tolak Tuduhan Belanda)

Kompas TV Menikmati Belanda Ala Lembang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com