Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Mengotori Jakarta, Itu Demo yang Tidak dengan 'Akhlaqul-karimah'"

Kompas.com - 03/11/2016, 09:01 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta berharap agar aksi unjuk rasa pada 4 November 2016 tidak mencemari Jakarta dengan sampah.

Pernyataan itu muncul karena sering kali aksi unjuk rasa yang dilakukan di Jakarta berakhir dengan tumpukan sampah.

Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta, Samsul Ma'arif, mengatakan, tindakan pencemaran tidak sejalan dengan prinsip akhlaqul-karimah (perilaku mulia) yang selalu jadi pegangan NU.

Sebab, kata Samsul, salah satu makna akhlaqul-karimah adalah dengan memberi penghormatan terhadap lingkungan.

"Kita tetap berpegang teguh pada prinsip akhlaqul-karimah. Itu pengertiannya sangat luas. Bagaimana memberikan penghormatan kepada dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan, termasuk jangan sampai mengotori Jakarta," ujar Samsul di Kantor PWNU, Jakarta Timur, Rabu (2/11/2016).

(Baca: Mewaspadai Penyusupan dalam Unjuk Rasa 4 November)

Menurut Samsul, aksi unjuk rasa diperbolehkan karena diatur undang-undang. Hanya, aksi tersebut haruslah menggunakan prinsip akhlaqul-karimah.

"Kalau demo masih mengotori Jakarta, itu namanya demo yang tidak ber-akhlaqul-karimah," ucap Samsul.

Samsul pun mengimbau agar aksi unjuk rasa pada 4 November 2016 dapat dilakukan secara tertib dan tidak anarkistis.

Dengan begitu, proses demokrasi melalui aksi unjuk rasa dapat berjalan baik.

"PWNU DKI Jakarta mengimbau kepada para pengunjuk rasa menjaga ketertiban umum, tidak anarkistis, dan menjunjung tinggi akhlaqul-karimah," tutur Samsul.

Unjuk rasa 4 November diinisasi sejumlah ormas keagamaan. Rencananya, aksi digelar di sekitar Kompleks Istana Kepresidenan. Polisi memprediksi 35.000 orang bakal hadir dalam aksi yang menuntut calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, itu diproses secara hukum karena dianggap menistakan agama. 

Kompas TV Tokoh & Ulama Harapkan Unjuk Rasa yang Damai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com