JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menjamin lembaganya akan mengawal proses pencarian dan pemulangan TKI yang menjadi korban tenggelamnya kapal jenis speedboat di perairan Batam.
Meski 93 TKI yang diangkut kapal itu merupakan TKI unprosedural, Nusron menegaskan bahwa negara tetap berkewajiban untuk memberikan hak perlindungan bagi mereka yang jadi korban.
“Ini memang mereka TKI unprosedural. Tetapi, dalam masalah seperti ini Negara wajib hadir. Maka dari itu, kita terus mengawal pencarian korban sampai semua ditemukan,” kata Nusron Wahid, di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/11/2016).
"Kemudian terhadap korban meninggal, kita akan kawal jenazahnya diantar sampai ke keluarganya, dan bagi korban yang selamat, kita akan pastikan mereka dipulangkan sampai rumah juga sampai keluarganya," tambah dia.
(Baca: 18 Jenazah Korban Kapal TKI Tenggelam Ditemukan)
Menurut Nusron, sebenarnya BNP2TKI tidak pernah berhenti mensosialisasikan pentingnya menempuh cara-cara prosedural bagi warga Negara yang berkeinginan menjadi TKI di luar negeri.
Sebab, jika memaksakan untuk berangkat menjadi TKI secara unprosedural, risikonya sangat tinggi.
Selain akan menghadapi persoalan hukum di luar negeri karena tidak melalui jalur yang benar dan tidak ada dokumen resmi, mereka juga sangat rawan dari sisi keamanan.
"Kalau ke Malaysia misalkan, banyak yang nekat menggunakan kapal kecil yang rawan kecelakaan. Kita tentu tidak mau hal seperti itu terus terjadi, karena pemerintah tentu tidak ingin ada nyawa yang menjadi korban akibat nekat menjadi TKI dengan cara-cara seperti itu,” ujar Politisi Golkar ini.
Kapal yang mengangkut TKI diduga ilegal dari Malaysia tenggelam di perairan Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (2/11/2016) dinihari akibat cuaca buruk.
Sejumlah korban ditemukan selamat di Perairan Tanjung Memban dan dibawa ke Batubesar Batam.
(Baca: Kapal Pengangkut TKI Tenggelam, 17 Penumpang Tewas, 37 Masih Hilang)
Menurut seorang petugas kepolisian, ada sejumlah korban meninggal di perairan belum dievakuasi ke Batam.
"Di Tanjung Memban Batubesar sekitar 50 sudah ditemukan selamat. Tiga korban meninggal sudah dibawa ke rumah sakit," kata Kanit Reskrim Polsek Nongsa, Batam, Iptu Akmal.