Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Mantan Ketua TPF soal Nama Hendropriyono dalam Laporan Kasus Munir...

Kompas.com - 26/10/2016, 08:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Mantan Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) dalam perkara pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib, Marsudhi Hanafi, yakin kasus Munir belum tuntas.

Purnawirawan polisi berpangkat brigadir jenderal itu menyebut, masih ada orang yang diduga kuat dan mengetahui pembunuhan itu, tetapi masih bebas berkeliaran.

Setelah Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono membuka pernyataan mengenai "hilangnya" dokumen TPF kasus Munir, Selasa (25/10/2016), Marsudhi ikut buka suara.

Dia menyebut keterlibatan sejumlah pejabat di Badan Intelijen Negara dalam laporan TPF. Berikut kutipan wawancara wartawan dengan Marsudhi, di kediaman Susilo Bambang Yudhyono di Puri Cikeas, Bogor.

Menurut Bapak sebagai mantan Ketua TPF Munir, apakah perkara ini sudah selesai atau masih ada orang yang terlibat tetapi masih bebas?

Kan ada di (hasil) rekomendasi kami (TPF). Jadi ya sesuai itu.

Artinya, masih ada orang-orang yang diduga terlibat tetapi masih bebas?

Masih ada. Silakan penyidik mengembangkan lagi kalau ada jaringannya lagi.

Dalam dokumen TPF Munir yang dibacakan mantan Sekretaris Kabinet/Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, ada nama mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang diduga terlibat. Tetapi, Sudi mengatakan bahwa beliau tidak terlibat?

"Waktu itu", ingat, ada kalimat "waktu itu". Kalau sekarang ada, ya silakan saja. Coba baca kalimatnya, "waktu itu", "saat itu". Kalau saat sekarang ada, ya kenapa tidak. Waktu itu tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan yang bersangkutan (AM Hendropriyono).

"Waktu itu" lho ya. Tapi kalau sekarang ada, ada yang memberi tahu begini, begini, ya silakan saja.

Apakah menurut Bapak, AM Hendropriyono benar terlibat? Atau baru dugaan saja?

Baru dugaan saja.

Apa temuan TPF saat itu yang mengarah ke keterlibatan AM Hendropriyono?

Ya kan itu bergeraknya dalam lingkungan BIN. Waktu itu pimpinannya Pak Hendropriyono. Ya tentu dia harus tahulah. Kira-kira begitu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com