Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Hari Santri, NU Serukan Jihad Lawan Terorisme, Kemiskinan, dan Narkotika

Kompas.com - 22/10/2016, 15:45 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, bangsa Indonesia menghadapi berbagai macam tantangan yang harus dihadapi, termasuk tantangan ideologi.

Hal itu disampaikan Said kepada ribuan santri se-Jabodetabek yang memperingati Hari Santi Nasional.

Said menuturkan, Indonesia menghadapi berbagai ancaman ideologi yang mengancam kesatuan Republik Indonesia berupa radikalisme. Ancaman tersebut, kata dia, harus dilawan oleh semua elemen masyarakat.

"ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) dan organisasi yang menjadikan radikalisme sebagai paham untuk berdakwah harus kita lawan," kata Said di lapangan Monumen Nasional, Sabtu (22/10/2016).

Selain radikalisme, Said mengatakan, kemiskinan dan ketimpangan sosial menjadi masalah yang harus dituntaskan.

Mengutip data Bank Dunia, Said menyebut 1 persen orang kaya di Indonesia menguasai 50,4 persen aset di Indonesia.

Menurut Said, pembangunan yang terjadi di Indonesia belum menyentuh rakyat miskin. Islam, kata dia, mewajibkan pemerataan terjadi terhadap semua kelompok sosial.

Selain itu, Said mengkhawatirkan meluasnya penggunaan narkotika di semua kelas sosial masyarakat. Kini, Indonesia menghadapi darurat narkotika.

"Maka, dalam peringatan hari santri, tugas kita melawan jihad segala bentuk anarkis, terorisme, radikalisme. ISIS bertentangan dengan agama Islam. Juga melawan kemiskinan dan ketertinggalan. Jihad melawan narkoba," ujar Said.

Kompas TV Ribuan Santri Ikuti Upacara Hari Santri Nasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com