JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyerahkan sertifikat tanah kepada 1.800 warga dari berbagai kabupaten di Sulawesi Utara.
Penyerahan sertifikat secara simbolis itu dilakukan di Minahasa Utara, Rabu (18/10/2016).
Dalam sambutannya, Jokowi pun kembali mengingatkan jangan sampai ada pungutan liar yang dilakukan petugas saat pembuatan sertifikat.
"Yang disini ada pungutan enggak? Kok Diem? Ada punglinya tidak?" kata Jokowi.
"Tidak," jawab warga serempak.
Jokowi pun mengingatkan bahwa saat ini pemerintah sudah membentuk tim sapu bersih pungli.
Tim tidak hanya akan menyapu bersih pungli dalam pembuatan sertifikat, namun juga seluruh pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah.
(Baca: Komitmen Pemberantasan Pungli di Instansi Pemerintah)
"Mata saya hanya dua, tapi saya punya mata dan telinga yang lain. Begitu nanti ada, 'Pak disana ada yang memungut jumlahnya sekian'. Besok paginya saya kirim orang," kata Jokowi.
"Begitu terbukti, saya sudah janjian sama Menpan, langsung ditangkap dan dipecat," tambah Presiden yang langsung disambut tepuk tangan warga.
Jokowi juga kembali menekankan bahwa ia tidak akan melihat seberapa besar pungli yang dilakukan oleh oknum pemerintahan.
Menurut dia, ini bukan lah masalah nominal, melainkan bagaimana memperbaiki layanan publik.
'Urusan Rp 10.000 akan saya urus. Pungli ini kecil-kecil menyusahkan, menjengkelkan," ucap Jokowi.
Sebelumnya, pernyataan serupa mengenai pungli ini juga ia sampaikan saat penyerahan sertifikat lahan kepada warga di Solo, Minggu (16/10/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.