Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Ditangkap, Istri Ali Kalora Belum Bisa Dimintai Keterangan

Kompas.com - 12/10/2016, 17:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Poso maupun Polda Sulawesi Tenggara belum meminta keterangan terhadap istri Ali Kalora, Tini Susanti Kaduku alias Umi Fadel, anak buah Santoso.

Hal tersebut dikarenakan kondisi kesehatan Tini yang belum stabil.

"Informasinya kecapekan, makanya penyidik tidak berani memaksakan meminta keterangan saat ini hingga pulih kondisinya," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di kompleks Mabes Polri, Rabu (12/10/2016).

Terlebih lagi, Tini saat ini tengah hamil besar. Ia kini masih ditangani tim medis di Rumah Sakit Bhayangkara Palu.

Boy mengatakan, kemungkinan tiga hari lagi kondisi kesehatannya sudah membaik dan bisa dimintai keterangan.

"Jadi hari ini statusnya belum di-BAP," kata Boy.

Jika sudah bisa dimintai keterangan, polisi akan menggali apakah Tini pernah membawa atau menyimpan senjata untuk kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Saat ini, jumlah anggota kelompok yang tersisa sekitar 10 orang.

Tini ditangkap di rumah milik keluarganya, HD, di Desa Moengko Lama Poso Kota pada Selasa (11/10/2016).

(Baca: Satgas Tinombala Tangkap DPO Teroris Perempuan yang Sedang Hamil Besar)

Satgas Tinombala telah memantau keberadaan Tini selama sepekan. Kemudian, baru kemarin dilakukan penangkapan terhadap Tini yang berupaya menyembunyikan diri.

Tini merupakan perempuan terakhir dari kelompok tersebut. Selanjutnya polisi masih memburu 10 anggota kelompok Santoso yang seluruhnya laki-laki, termasuk Ali Kalora.

(Baca: Polisi Pastikan Terduga Teroris yang Ditangkap Saat Hamil adalah Istri Ali Kalora)

Kompas TV Satgas Tinombala Ciduk 1 Wanita DPO Teroris Poso
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com