Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem: Klaim Ahok Lebih Cinta Golkar Tak Akan Memecah Partai Pengusung

Kompas.com - 07/10/2016, 12:48 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP bidang Hukum, Advokasi, dan HAM Partai Nasdem Taufik Basari menilai, klaim Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lebih mencintai Golkar ketimbang partai-partai pengusung lainnya, tak akan memecah soliditas.

Alasannya, pernyataan itu tidak dilontarkan oleh Ahok.

"Itu kan dari harapan Pak Novanto. Tentu Pak Novanto punya harapannya masing-masing. Dan itu tidak akan jadi pemecah kami. Kami tetap kompak kok, saling bahu membahu," kata Taufik saat dihubungi, Jumat (7/10/2016).

Ia meyakini, Ahok pasti lebih cinta kepada masyarakat DKI melalui pengabdiannya.

(Baca: Novanto: Ahok Lebih Cinta Golkar Dibanding Partai Lain)

"Ahok selalu bilang pengabdiannya kepada masyarakat Jakarta dan apapun yang dilakukan lebih mengedepankan masyarakat Jakarta," ujar Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot itu.

Novanto sebelunya mengklaim bahwa Ahok akan tetap lebih dekat kepada Partai Golkar dibanding tiga partai pengusung lainnya, yakni PDI-P, Partai Nasdem dan Partai Hanura.

"Ahok tetap lebih cinta Partai Golkar dibanding partai-partai lain," kata Novanto saat membuka rapat pleno Partai Golkar, di Kantor DPP Golkar, di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Kompas TV Kesiapan Tim Pemenangan Bakal Cagub DKI (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com