Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pembebasan Sandera Abu Sayyaf, Panglima Sebut TNI Lakukan Fungsi Intelijen

Kompas.com - 05/10/2016, 06:35 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, TNI tidak masuk ke dalam wilayah Filipina terkait upaya pembebasan WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf.

Hal ini ditegaskan Gatot terkait banyaknya kabar yang menyebutkan TNI ikut berperan langsung dalam pembebasan para sandera dengan cara masuk ke wilayah tersebut.

"Jadi (peran) TNI dapat dikatakan hanya telepon-teleponan, berkoordinasi. Mau peran apa di sana? Secara Undang-Undang (Filipina), enggak boleh ke sana," ujar Gatot di Kantor Panglima TNI, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2016).

Meskipun hanya menelepon dan berkoordinasi, kata Gatot, namun TNI juga memiliki peran penting. Sebab, TNI selalu memberikan Informasi terbaru yang kemudian ditindaklanjuti Pemerintah Filipina.

Fungsi seperti inilah, kata Gatot, yang disebut-sebut bahwa TNI berperan sebagai intelijen dalam upaya pembebasan para sandera.

"Intelijen kan memberikan informasi, cari informasi, lemparkan informasi lagi (ke Filipina). Tapi enggak ada itu berangkat ke sana," kata dia.

(Baca juga: Keluarga Korban Sambut Gembira Pembebasan WNI yang Disandera Abu Sayyaf)

Perihal pengawalan dan pengamanan kapal bermuatan yang akan menuju Filipina, kata Gatot, TNI juga hanya mengawal sampai daerah perbatasan.

Selanjutnya, tanggung jawab keselamatan kapal-kapal tersebut ada di tangan militer Filipina.

Meski demikian, lanjut dia, setelah barang-barang berhasil diantarkan, militer Filipina kembali melakukan pengawalan dan pengamanan hingga perbatasan. Selanjutnya, keselamatan kapal-kapal tersebut menjadi tanggung jawab TNI.

"Sekarang ini jadi coast guard dari Filipina mengamankan mulai dari perbatasan Indonesia sampai ke tempat tujuan. Kemudian setelah muatan kosong kembali lagi diamankan, dioperkan di wilayah Indonesia kepada TNI, TNI mengawasi masuk," ujarnya.

Hingga saat ini masih ada dua WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Mereka adalah Robin Peter dan M Nasir.

(Baca: Tiga WNI Dibebaskan, Tersisa Dua Orang Disandera Abu Sayyaf)

Gatot berharap, kedua korban bisa segera dilepaskan setelah tiga orang lainnya berhasil dibebaskan pada Sabtu (1/10/2016) malam.

Ketiga WNI tersebut adalah Ferry Arifin, M Mahbur Dahlan, dan Edi Suryono.

Kompas TV 3 ABK Sandera Abu Sayyaf Kembali Dibebaskan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com