Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Kader Partai Pendukung Ahok, Ruhut Disebut Tak Bisa Jadi Jurkam

Kompas.com - 04/10/2016, 14:09 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi menuturkan, tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Drajot Saiful Hidayat secara resmi diusulkan oleh masing-masing partai pendukung.

Oleh karena itu, pendukung yang bukan merupakan kader partai tidak bisa secara resmi menjadi anggota tim pemenangan.

Pernyataan tersebut menanggapi keinginan Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul untuk menjadi juru kampanye Ahok. Bahkan, ia rela menanggalkan jabatannya di Demokrat jika menjadi jurkam Ahok.

"Karena Pak Ruhut bukan (kader) partai pengusung, namanya enggak akan muncul," kata Fayakhun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10/2016).

"Beliau tetap membantu, tidak perlu secara resmi di tim pemenangan," ujarnya.

Jika tim pemenangan membuat acara kampanye, lanjut Fayakhun, Ruhut juga bisa hadir dan membantu sebagai bintang tamu.

Adapun saat disinggung apakah jika Ruhut keluar dari Partai Demokrat lantas tim pemenangan akan menerimanya, Fayakhun enggan berkomentar. Dia juga tida mau berandai-andai.

"Ruhut kan dulu Golkar. Memang Golkar ini antreannya panjang. Jadi kalau keluar antrean, balik lagi, ya antre lagi. Kalau keluar terus balik-balik mau ke situ lagi, yang lain marah-lah. Mungkin secara etika ya," ucap Anggota Komisi I DPR itu.

Adapun terkait pernyataan Fayakhun, Ruhut enggan menanggapi banyak. Menurut Ruhut, ia bergabung dengan barisan pendukung Ahok jauh hari sebeluh Fayakhun bahkan Golkar bergabung.

"Fayakhun enggak tahu masalahnya. Saya tahu dia junior saya. Golkar bergabung dengan Ahok kapan? Baru kemarin. Saya dengan Ahok sudah setahun lebih," kata Ruhut.

"Kami sudah mengumpulkan sejuta KTP. Kami Teman Ahok. Enggak apa biar saya ajarin Fayakun, biar dia pintar," tuturnya.

Kompas TV Pembelotan Warnai Pertarungan Pilkada DKI (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com