Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berantas Korupsi lewat Dongeng

Kompas.com - 01/10/2016, 16:38 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam melawan kejahatan luar biasa ada kalanya dilakukan dengan cara-cara yang tidak biasa.

Salah satunya dilakukan melalui kegiatan menggambar dan dongeng yang dibawakan secara jenaka oleh pimpinan KPK di hadapan siswa-siswi sekolah dasar.

Hal tersebut dilakukan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di sela-sela kegiatan Wisata Literasi dan Budaya dalam acara Indonesia International Book Fair 2016 di Senayan, Jakarta, Sabtu (1/10/2016).

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang membawakan dongeng kepada pelajar di Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016 di JCC, Jakarta, Sabtu (1/10/2016). KPK menggelar kegiatan tersebut sebagai upaya menimbulkan karakter anti-korupsi kepada anak sejak dini.
Menurut Saut, pengetahuan tentang bahaya korupsi sebaiknya ditanamkan kepada anak sejak usia dini.

Tak hanya melalui cerita dalam dongeng, pengetahuan tentang bahaya korupsi dapat secara tidak langsung disampaikan melalui kegiatan bernyanyi, menggambar, atau bahkan bermain.

"Ada semacam inkubasi, itu yang penting. Ketika pengalaman itu ada, ini akan membangun karakter dan integritas anak," ujar Saut.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang membawakan dongeng kepada pelajar di Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016 di JCC, Jakarta, Sabtu (1/10/2016). KPK menggelar kegiatan tersebut sebagai upaya menimbulkan karakter anti-korupsi kepada anak sejak dini.
Kegiatan mendongeng tersebut mendapat respons positif dari siswa-siswi sekolah dasar yang hadir.

Puluhan anak secara antusias menyaksikan dongeng yang diperankan oleh Saut ke dalam tokoh-tokoh binatang seperti buaya dan gajah.

Unsur hiburan dan unsur pendidikan dibalut menjadi satu dalam sebuah alur cerita.

Penggambaran kondisi sosial masyarakat dalam kehidupan sehari-hari semakin memudahkan anak-anak memahami definisi korupsi dalam lingkup yang paling sederhana.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Pelajar mengikuti acara KPK Wisata Literasi dan Budaya di Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016 di JCC, Jakarta, Sabtu (1/10/2016). KPK menggelar kegiatan tersebut sebagai upaya menimbulkan karakter anti-korupsi kepada anak sejak dini.
Penggunaan kosakata yang bersifat lucu dan karakteristik tokoh yang jenaka tidak menghilangkan nilai-nilai kejujuran yang ditanamkan kepada anak.

Menurut Saut, kegiatan serupa seharusnya dilakukan secara berkesinambungan. Pendidikan kepada anak tidak dapat dilakukan hanya dalam sekali waktu.

"Persoalan bangsa kita selama ini adalah tidak terbiasa dari hal yang kecil. Jadi, kalau bicara pencegahan, itu berawal dari inkubasi yang dibungkus sepanjang waktu," kata Saut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Nasional
Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Nasional
Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Nasional
Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Nasional
Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Nasional
Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Nasional
Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji 'Ilegal'

Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji "Ilegal"

Nasional
Merespons Survei Litbang 'Kompas', Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Merespons Survei Litbang "Kompas", Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com