Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Minta Tindak Tegas Provokator di Pilkada 2017

Kompas.com - 27/09/2016, 17:42 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Polri untuk menindak tegas penyebar isu sensitif yang dapat merusak pesta demokrasi pemilihan kepala daerah 2017.

"Kami minta kepada Bawaslu dan Kepolisian menindak tegas provokator yang mengembangkan isu tidak benar," kata Tjahjo di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Menurut Tjahjo, isu sensitif itu misalnya terkait suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Isu SARA dapat merusak suasana demokratis yang terjadi saat Pilkada berlangsung.

Tjahjo mengimbau kepada masyarakat, peserta pemilu, dan partai politik untuk menjaga penyelenggaraan pikada tetap berjalan secara kondusif dalam bingkai persatuan dan kesatuan.

"Pilkada 2017 harus menjaga kebersamaan, rasa persatuan dan kesatuan," ucap Tjahjo.

Sebelumnya, Isu SARA selalu marak saat Pilkada 2012 dan Pilpres 2014.

Pada Pilakda 2017, banyak pihak beranggapan SARA sudah tidak lagi dinggap oleh masyarakat.

Romo Frans Magnis-Suseno, dosen filsafat dari STF Driyarkara Jakarta, mengatakan yang menjadi kunci dalam kepemimpinan daerah bukanlah latar belakang SARA.

"Yang perlu kita ributkan dari penyaing adalah kualitasnya, kritik kebijakannya," kata Romo Magnis di Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2016).

Hendrik Lokra dari Persatuan Gereja Indonesia (PGI) mengatakan generasi yang hidup hari ini tidak lagi mempermasalahkan SARA.

Hendrik menyatakan banyaknya tokoh yang sangat agamis dan nasionalis tetapi pada akhirnya korupsi.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com