Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Yudhoyono: Hari Ini Hari yang Tidak Mudah, tetapi Bersejarah dalam Hidup Saya

Kompas.com - 23/09/2016, 23:12 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional, Agus Harimurti Yudhoyono, mengungkapkan saat-saat ketika dia memutuskan untuk mundur dari TNI Angkatan Darat dan menerima tawaran maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Agus mengaku merasakan tekanan ketika harus membuat keputusan bersejarah dalam hidupnya.

Dalam waktu singkat, dia harus memilih, menjalani karier di dunia militer atau menjalani pengabdian di dunia yang berbeda.

Akhirnya, Agus memilih untuk meninggalkan institusi yang telah membesarkannya dan terjun ke dunia politik.

"Hari ini adalah hari yang panjang dan tidak mudah, tetapi bersejarah dalam perjalanan hidup saya. Tepatnya pukul 01.00 tengah malam saya harus menentukan pilihan dan mengambil keputusan dalam hidup saya yang tidak mudah," ujar Agus dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (23/9/2016) malam.

Agus mengatakan, sejak dua hari yang lalu, tawaran untuk menjadi bakal calon gubernur dari PAN, PKB, PPP dan Demokrat telah dia terima.

Saat itu, kata Agus, dia baru saja kembali dari Darwin, Australia, dalam rangka latihan bersama antara TNI AD dan tentara Australia.

"Waktu yang saya miliki untuk dapat menjawab permintaan tersebut amatlah terbatas karena saya baru kembali dari Darwin, Australia, membawa pasukan yang saya pimpin dari latihan bersama antara TNI AD dan tentara Australia," ungkapnya.

Sebagai seorang pemimpin, kata Agus, dia harus bisa dan berani mengambil keputusan.

Ia menegaskan, keputusan tersebut diambil tanpa paksaan dan tekanan dari siapa pun.

"Seorang pemimpin harus bisa dan berani mengambil keputusan tanpa paksaan dan tekananan dari siapa pun, saya telah mengambil keputusan," kata Agus.

Kompas TV Agus Yudhoyono Ungkap Berat Hati Tinggalkan TNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com