Ketua Majelis Perwusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan temui mahasiswa-mahasiswa di Lampung. Ia mengunjungi IAIN Radin Intan Bandar Lampung dan Universitas Bandar Lampung (UBL), Rabu (21/9/2016).
Saat ini, kesiapan anak muda untuk menjaga keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dipertanyakan. Apalagi, belakangan banyak anak muda pesimistis bahkan apatis terhadap peran negara dalam mewujudkan cita-cita bangsa.
Atas keadaan tersebut, Zulkifli mengutip hasil riset yang dilakukan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). Hasil riset mengungkapkan bahwa keberadaan NKRI akan lenyap dalam kurun waktu hingga 50 tahun ke depan. Dampak ekstremnya, keberadaan nusantara dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi tidak penting lagi di mata masyarakat.
Namun, di tengah keadaan itu, Zulkifli memompa semangat pemuda, termasuk mahasiswa Lampung, bahwa mereka mampu meneruskan keberlangsungan NKRI dan menggapai cita-cita. Syaratnya, pemuda mesti mengamalkan dan menjaga empat konsensus negara, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Kita sudah disiapkan, sudah punya, tinggal mengamalkan dan menjaga empat konsensus negara. Itu saja. Itu semua sakti. Jangan sampai empat konsensus negara sudah kita hafal, tapi tidak ada korelasinya dengan kehidupan sehari-hari atau tidak mencerminkan keseharian kita. Morality, justice, nationality. Itu yang harusnya jadi perilaku kita," tutur Zulkifli kepada mahasiswa.
Ia memompa semangat mahasiswa IAIN Radin Intan dan UBL mewujudkan cita-citanya. Pasalnya, universitas-universitas tersebut menyediakan sarana dan prasarana berkualitas untuk para mahasiswa.
"Kalian sudah bisa kuliah di kampus yang megah dan hebat ini. Sekarang demokrasi terbuka, kalian bisa jadi apa saja. Kesempatan terbuka luas untuk menuju cita-cita yang diharapkan," tutur Zulkifli kepada mahasiswa IAIN Radin Intan dan UBL.
Ia berpesan kepada mahasiswa, kunci untuk mewujudkan cita-cita ada pada daya juang masing-masing individu.
"Semua kembali pada kesungguhan daya juang masing-masing. Itulah yang akan mengantar ke cita-cita civitas akademika. Kalau tidak, di alam demokrasi yang terbuka seperti ini, ingat kata Bung Karno, 'Kita bisa jadi kuli di negeri orang dan kuli di negeri sendiri'," kata Zulkifli kepada mahasiswa. (LM)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.