Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut BNN, Tak Perlu Tim Gabungan untuk Usut Testimoni Freddy Budiman

Kompas.com - 07/09/2016, 19:37 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menolak usulan yang disampaikan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar.

Haris mengusulkan agar dibentuk tim gabungan Polri, TNI, dan BNN untuk menulusuri testimoni Freddy Budiman ditolak Badan Narkotika Nasional (BNN).

Direktur Hukum BNN Darmawel Aswar menilai, tim gabungan pencari fakta itu tidak diperlukan dalam pengusutan testimoni Freddy berjudul "Cerita Busuk dari Seorang Bandit" yang disebarkan Haris.

"Saya kira penggabungan ini sebenarnya enggak perlu juga karena setiap instansi punya pemerintah," ujar Darmawel, seusai diskusi 'Pemberitan Media Masaa Mengenai Dugaan Keterlibatan Jajaran TNI, Polri, dan BNN dalam Peredaran Narkotika Internasional', di Gedung Ombudsman, Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Menurut Darmawel, tanpa bergabung, tim masing-masing institusi telah berkoordinasi dengan baik.

(Baca: Kapolri Sebut Tiga Nama Polisi yang Disebut Freddy Tak Terkait Aliran Dana)

Contohnya, ketiga tim melakukan penelusuran bersama ke Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan.

"Itu kan sudah langsung terbangun bertiga. Itu koordinasi saja, tidak perlu digabung," kata Darmawel.

Selain itu, penggabungan tim dikhawatirkan tidak menghasilkan variasi temuan.

"Kalau ada tiga kan lebih variatif. Bisa saja temuan BNN nanti berbeda dengan Polri, berbeda dengan TNI. Kalau digabung kan semua sama jadinya ini orang-orangnya, tujuannya," kata Darmawel.

Tim ketiga institusi juga akan menyampaikan laporan hasil investigasi kepada Presiden RI Joko Widodo.

"Saya enggak tahu maksud Pak Haris Azhar dengan digabung itu apa. Tapi kalau kami melihatnya karena sama-sama institusi pemerintah, itu jalannya pasti sama-sama dilaporkan ke Presiden," papar dia.

(Baca: Tim Gabungan Polri Sudah Tonton Video Freddy Budiman, Ini Isinya)

Sebelumnya, Haris menilai, ada kelemahan dari kerja investigatif yang dilakukan tim pencari fakta, baik dari Polri, TNI, dan BNN tersebut.

Kelemahan itu, menurut dia, karena tidak adanya kerja sama dan koordinasi. Tiga tim itu seakan bekerja sendiri-sendiri. 

Haris menyarankan pemerintah untuk memimpin dan mengintegrasikan kerja masing-masing tim. 

"Kelemahannya masing-masing institusi ini kan tidak bisa saling kontributif satu sama yang lainnya. Mungkin nanti perlu ada satu tim yang koordinatif tapi terpimpin," kata Haris.

Kompas TV Freddy Budiman Sebut 3 Nama Dalam Video
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com