JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia, melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta negara-negara ASEAN memperkuat kerja sama dalam mengatasi peredaran narkoba.
Hal itu disampaikan Wiranto dalam pidatonya pada pertemuan ASEAN Political Security-Community Council ke-14 di Vientiane, Laos, Selasa (6/9/2016).
Menurut Wiranto, kerja sama di kawasan ASEAN harus dilakukan karena banyak negara termasuk Indonesia menjadi sasaran peredaran narkoba yang diselundupkan melalui jalur perairan.
“Indonesia, seperti banyak negara lain di kawasan ASEAN, telah mengalami peningkatan perdagangan gelap narkoba melalui laut. Kita harus terus memperkuat upaya bersama dalam menanggapi masalah ini," ujar Wiranto, melalui keterangan tertulis, Selasa (6/9/2016).
Pada kesempatan itu, Wiranto juga menyinggung keberhasilan peluncuran Gugus Tugas Interdiksi Pelabuhan Laut ASEAN (ASEAN Seaport Interdiction Task Force/ASEAN SITF) yang dilakukan pada bulan Juli lalu.
Gugus Tugas Interdiksi Pelabuhan Laut ASEAN merupakan bentuk nyata komitmen negara-negara ASEAN dalam memberantas narkoba dan jalan untuk mendorong serta meningkatkan kerja sama antarpenegak hukum ASEAN.
Gugus tugas tersebut dibentuk sebagai wadah para penegak hukum untuk berkolaborasi, berkoordinasi, dan mengambil inisiatif untuk melakukan interdiksi lalu lintas peredaran gelap narkotika melalui check-points pelabuhan internasional di Kawasan ASEAN.
"Dalam hal ini, saya juga melaporkan bahwa ASEAN Seaport Interdiction Task Force (ASITF) sukses diluncurkan pada bulan Juli. Ini kemudian mengarah pada pembentukan ASITF Focal Points yang dapat memperkuat kerja sama kita untuk memerangi kejahatan narkoba," kata Wiranto.
Selain itu, masalah perdagangan narkoba di Indonesia sudah berada pada tingkat yang lebih mengkhawatirkan dari sebelumnya.
Oleh sebab itu, pembentukan ASEAN SITF diharapkan mampu membebaskan kawasan ASEAN dari bahaya peredaran narkoba.
"Meski tidak mudah, namun ASEAN telah berhasil membentuk badan baru terkait pencegahan narkoba untuk membebaskan narkoba di wilayah ASEAN," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.