Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kembali Tangkap Anggota Teroris yang Selundupkan Warga Uighur ke Batam

Kompas.com - 04/09/2016, 06:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Polisi kembali menangkap anggota kelompok teroris Katibah Gonggong Rebus yang dipimpin oleh Gigih Rahmat Dewa. Kali ini, yang ditangkap berinisial LH (24).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Agus Rianto mengatakan, peran LH yakni membantu menyelundupkan warga Uighur ke Batam.

"Yang bersangkutan memfasilitasi masuknya dua WNA Uighur masuk ke Batam," ujar Agus melalui keterangan tertulis, Sabtu (3/9/2016).

Dalam penggeledahan di rumah LH, polisi menyita sebuah ponsel, satu unit sepeda motor, dan sebuah dompet. Tak hanya memfasilitasi kedatangan, LH juga membantu menyembunyikan warga Uighur yang masuk ke dalam daftar pencarian orang.

LH dan kelompok GRD menerima dana dari "East Turkistan Islamic Movement" untuk biaya kebutuhan hidup WNA Uighur tersebut.

"Bersama-sama dengan kelompok teroris GRD memfasilitasi keberangkatan WNI ke Suriah," kata Agus.

Kelompok GRD memang membawa misi memberangkatkan anggotanya ke Suriah. Mereka melakukan berbagai persiapan, salah satunya latihan dengan menggunakan airsoft gun untuk persiapan berangkat ke sana. LH pun menjadi bagian dalam rencana penyerangan di Singapura.

"Bersama kelompok GRD merencanakan penyerangan Marina Bay," kata Agus.

Sebelumnya, polisi telah menangkap Gigih selaku pimpinan dan sejumlah anggotanya di Batam. Kelompok tersebut merencanakan teror di sejumlah pusat keramaian bersama Bahrun Naim.

(Baca: Teroris Asal Batam Berencana Teror Singapura bersama Bahrun Naim)

Bahrun merupakan warga negara Indonesia yang menjadi salah satu tokoh di Suriah setelah ia bergabung dengan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Salah satunya mereka menyusun rencana menyerang Marina Bay Singapura.

Bahrun dan kelompok GRD berencana menyerang Singapura dengan roket. Namun, Agus tidak mengetahui pasti kapan rencana serangan itu disusun.

Agus mengatakan, dari informasi yang diperoleh kepolisian, GRD disebut menjadi penerima dan penyalur dana untuk kegiatan radikalisme di Indonesia. Sumber dana tersebut berasal dari Bahrun Naim.

"GRD sebagai fasilitator keberangkatan mereka yang ingin bergabung ke Suriah melalui Turki. Dia membantu orang berangkat ke Suriah apakah akomodasi atau dukungan anggaran," kata Agus.

Selain menjadi fasilitator keberangkatan ke Suriah, GRD juga pernah menampung dua orang Uighur bernama Ali dan Doni. Ali sebelumnya ditangkap di Bekasi bersama Abu Musab pada akhir 2015 lalu.

Ali pun masih terkait dengan pelaku bom bunuh diri di Solo, Nur Rohman. Ali dijemput Nur dari Batam ke Bogor sebelum dititipkan ke Abu Musab di Bekasi.

Kompas TV Densus 88 Tangkap Teroris Jaringan Bahrun Naim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com