Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabat Menko Maritim, Luhut Berharap Seluruh Jajarannya Bekerja Cepat dan Tepat

Kompas.com - 28/07/2016, 13:33 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Luhut Binsar Pandjaitan resmi menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman sebagai pengganti Rizal Ramli setelah menandatangani berita acara prosesi serah-terima jabatan di auditorium kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat (28/7/2016).

Dalam sambutannya, Luhut berharap seluruh jajaran Kemenko Kemaritiman bisa bekerja sama dan beradaptasi dengan ritme kerja yang baru.

Luhut menjelaskan, dengan latar belakang dirinya sebagai anggota Kopassus selama 20 tahun sangat mempengaruhi dalam setiap pengambilan keputusan.

"Latar belakang sebagai Kopassus membuat saya terbiasa cepat dan tepat dalam mengambil keputusan. Saya harap seluruh jajaran Kemenko Kemaritiman bisa beradaptasi, bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat juga," ujar Luhut.

Selain itu, Luhut juga menginginkan jajaran Kementerian dari tingkat terendah hingga yang paling tinggi bisa bekerja secara tim. Baginya, kesuksesan kinerja sebuah lembaga tidak bisa lepas dari team work yang kuat.

Dia sendiri tidak percaya peningkatan kerja sebuah kementerian bisa dicapai hanya dengan mengandalkan kemampuan individu.

"Saya tidak percaya dengan kemampuan individu. Saat aktif di militer, keberhasilan operasi militer bisa dicapai hanya dengan team work yang kuat," tutur Luhut.

"Pencapaian di Polhukam tidak pernah saya klaim sebagai hasil kerja saya sendiri," kata dia.

(Baca juga: Jokowi Sampaikan Rotasi Jabatan, Luhut Hanya Bisa Jawab "Siap, Laksanakan!")

Sementara itu, pejabat lama Menko Maritim Rizal Ramli berpendapat Luhut mampu meneruskan program-program yang saat ini sedang berjalan.

Pengalaman menjadi Menko Polhukam, kata Rizal, menjadi nilai tambah bagi Luhut dalam menjalankan tugas-tugas di tempat yang baru.

"Luhut pekerja keras dan enggak neko-neko. Di mana pun dia berada akan bisa membuat 'barang itu jadi'," kata Rizal sambil tertawa.

(Baca juga: Antara Luhut dan Rizal Ramli, Ini Komentar Susi Pudjiastuti...)

Dalam acara sertijab tersebut hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri ESDM Arcandra Tahar.

Selain itu hadir pula politisi partai Golkar Yorrys Raweyai dan politis Demokrat Ruhut Sitompul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com