Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Pak Jokowi Itu Salah Jurusan, Seharusnya Dia Masuk Kopassus

Kompas.com - 25/07/2016, 17:53 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan meminta Pemerintah Provinnsi Sumatera Utara serius dalam melakukan penataan kawasan Danau Toba menuju kawasan wisata bertaraf internasional.

Hal tersebut disampaikan Luhut saat menghadiri penandatanganan kesepakatan Rencana Aksi Penataan Kawasan Danau Toba oleh Gubernur Sumatera Utara dan tujuh bupati dari kabupaten sekitar kawasan Danau Toba, di Medan, Sumatera Utara, Senin (25/7/2016).

Luhut menegaskan, pejabat pemerintah harus tegas dan berani menolak suap dari pihak-pihak yang ingin berinvestasi di Sumatera Utara secara tidak bertanggung jawab.

Dia pun sempat menyebut Presiden Joko Widodo sebagai salah satu sosok pemimpin yang tegas dalam membuat kebijakan pemerintahan.

Jokowi, kata Luhut, berani mengambil langkah cepat, tetapi penuh perhitungan dalam membuat keputusan jika dirasa benar dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Meski banyak orang mengira Presiden kita itu klemar-klemer, tapi dia itu penuh perhitungan, berani, dan tegas. Seperti komandan saya dulu di Kopassus. Saya pernah bilang, 'Pak Jokowi itu salah jurusan, seharusnya dia masuk Kopassus'," ujar Luhut sambil tersenyum lebar.

Luhut berharap pemerintah daerah mampu bersinergi dengan pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembenahan di sektor ekonomi dan pariwisata.

Dia juga mengingatkan para kepala daerah tersebut untuk tidak segan-segan menindak para investor yang tidak taat hukum dengan melakukan pencemaran lingkungan.

Luhut menyoroti persoalan pencemaran limbah dan keramba ikan milik perusahaan swasta yang menghambat kemajuan sektor pariwisata di Danau Toba.

"Limbah sudah mencemari sebagaian area di Danau Toba. Pencemarannya luar biasa dan perlu ada moratorium keramba karena itu juga merusak," kata Luhut.

Selain itu, Luhut mengatakan, ekonomi Indonesia saat ini semakin membaik. Pemerintah akan mulai melakukan banyak pembenahan di sektor pariwisata.

Menurut dia, dalam 10 tahun ke depan, selain dari pajak, Pemerintah juga akan mengandalkan pemasukan negara melalui pariwisata.

Oleh sebab itu, dia mengingatkan pemerintah daerah jangan berani-berani menerima suap supaya tidak terjadi kecurangan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan.

"Era Presiden Jokowi memberikan keteladanan antikorupsi. Kalian harus menolak kalau ada yang kasih duit supaya tidak terjadi kecurangan. Ekonomi sudah semakin baik. Oleh sebab itu, jangan mudah tergiur dengan uang receh. Jangan sampai investasi merusak lingkungan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com