Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim DVI Polri Identifikasi Korban Kapal Tenggelam di Malaysia

Kompas.com - 25/07/2016, 11:49 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri diterjunkan untuk mengidentifikasi korban kapal tenggelam di Pantai Batu Layar, Johor, Malaysia.

Kepala Disaster Victim Identification Komisaris Besar Anton Castilani mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tim untuk mengidentifikasi korban yang berasal dari Indonesia.

"DVI Indonesia sudah berkoordinasi dengan PDRM (Polis Diraja Malaysia) dan DVI Malaysia untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga di Indonesia," ujar Anton melalui keterangan tertulis, Senin (25/7/2016).

Anton mengatakan, mereka yang berangkat adalah seorang dokter forensik, seorang dokter gigi forensik, seorang dokter DNA forensik, dan seorang anggota Inafis.

(Baca: Kapal TKI Tenggelam di Malaysia, 8 WNI Tewas)

Dari 63 penumpang kapal, sebanyak 34 warga negara Indonesia selamat dan delapan orang meninggal dunia. Sementara sisanya belum ditemukan. Dari delapan korban meninggal, baru tujuh orang yang diotopsi guna kepentingan identifikasi.

"Berhasil diidentifikasi dua orang. Pagi ini akan dilanjutkan otopsi untuk yang satu orang lagi," kata Anton.

Saat ini kata Anton, tim antemortem DVI Polri mengumpulkan data dari keluarga korban sesuai permintaan DVI di Johor Bahru.

Informasi sementara mengacu kepada hasil temuan di tempat kejadian perkara, kamar jenazah, dan informasi yang dikumpulkan dari korban yang selamat.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor, otoritas Malaysia menemukan korban yang merupakan TKI itu pada Minggu (24/7/2016) pagi pukul 05.00 waktu setempat.

Pihak KJRI telah mengirimkan tim perlindungan WNI ke lokasi dan bertemu pihak imigrasi serta kepolisian.

(Baca: Tim SAR Temukan Dua Jenazah WNI Korban Kapal Tenggelam di Malaysia)

Kapal yang tenggelam tersebut diduga berlayar tidak resmi. Dari hasil wawancara diketahui bahwa kapal mengalami mati mesin pada Sabtu (23/7/2016) sekitar pukul 23.00 Wib. Kapal kemudian dihempas oleh gelombang laut lalu tenggelam.

Kejadian tersebut baru diketahui sejumlah nelayan pada Minggu sekitar pukul 05.00 Wib. Kapal tersebut dalam pejalanan dari Johor menuju Batam dengan membawa 62 orang.

Dengan demikian saat ini masih 20 penumpang lainnya yang dalam proses pencarian oleh Tim SAR. Dari 34 orang yang sejauh ini berhasil diselamatkan diketahui berasal dari NTB (10), Jawa Timur (9), Aceh(4), Sumatera Utara (4), NTT (3), Banten (2), Jambi (1) dan Sumatera Barat (1).

Kompas TV Petugas Cari Korban Kelima Kapal Tenggelam

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com