JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Pol Agus Rianto mengatakan, selama operasi Ramadniya dilakukan, situasi keamanan dan ketertiban terkendali. Meski ditemukan sejumlah kasus menonjol, jumlahnya tidak lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
"Ada gangguan kamtibnas yang kami datakan, tetapi secara umum apabila dibandingkan tahun lalu ada penurunan 16,34 persen," ujar Agus di kantor Humas Polri, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Kasus menonjol tersebut antara lain pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan senjata api, dan penganiayaan berat.
(Baca: Hingga Hari ke-12, Sebanyak 447 Orang Tewas Saat Mudik)
Tahun lalu, kata Agus, ditemukan 306 kasus menonjol yang terjadi beberapa hari sebelum Lebaran dan setelah Lebaran. Tahun ini ditemukan 256 kasus menonjol. Salah satunya pengeboman Mapolresta Solo oleh pelaku bom bunuh diri.
"Ada juga satu kejadian kemarin, sehari sebelum Lebaran ada bom bunuh diri di Solo," kata Agus.
(Baca: Ledakan di Depan Mapolresta Solo, Serangan Bom Bunuh Diri, Satu Tewas)
Agus mengatakan, lokasi kejadian menonjol itu bervariasi. Mayoritas terjadi di jalan raya, sementara sisanya terjadi di pemukiman dan lokasi keramaian lainnya.
"Sejauh ini, situasinya tetap kondusif," kata Agus.