JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengatakan, selama arus mudik Lebaran 2016 terjadi lonjakan traffic komunikasi.
Lonjakan itu terutama dalam penggunaan data untuk mengakses video secara streaming.
“Apakah itu Youtube, Google. Terutama video streaming itu yang paling banyak,” kata Rudiantara, seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Menurut dia, sejak awal Kemenkominfo telah meminta agar penyedia jasa operator seluler mengantisipasi terjadinya lonjakan traffic.
Hal itu diperlukan untuk memberikan pelayanan seoptimal mungkin kepada masyarakat.
Rudi mengaku, sempat khawatir jika permintaan itu tak bisa dipenuhi.
“Orang itu bisa macet lima sampai sepuluh jam. Tapi kalau masih bsa komunikasi, masih bisa telepon, secara psikologis masih bisa memberi tahu keluarganya bahwa mereka terkena macet,” kata dia.
Beruntung, lanjut dia, antisipasi lonjakan traffic itu bisa diatasi.
Di sisi lain, sejumlah operator seluler juga memberikan layanan darurat kepada para pemudik yang menghadapi kemacetan dalam perjalanan mudik.
Baik layanan secara jemput bola dengan menyediakan voucher isi ulang secara fisik, maupun layanan lainnya.
Rudi juga mengapresiasi kinerja Pertamina yang menyediakan jasa penjualan BBM di sejumlah titik rawan kemacetan.
Menurut dia, suplai BBM yang terjamin mampu menjadi salah satu kunci keberhasilan komunikasi.
“Misalnya, ponselnya ada, pulsanya ada, tapi karena mesin mobil mati tidak bisa komunikasi, repot juga kan. Tapi alhamdullilah Pertamina juga masuk untuk jualan BBM dalam kemasan,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.