Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBNU: Takbir Harus Dilakukan dengan Penuh Hikmah

Kompas.com - 05/07/2016, 04:04 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan bahwa takbir keliling boleh saja dilakukan.

Sebab, Helmy menilai takbir keliling sudah menjadi tradisi umat Islam di Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Namun, Helmy menegaskan siapa pun yang akan melakukan takbir keliling wajib memerhatikan kondisi keamanan dan menjaga ketertiban.

"Artinya, harus lebih terarah, jangan mengambil jalur-jalur mudik yang nantinya akan menimbulkan kemacetan. Ambilah jalur-jalur yang tidak padat," ujar Helmy saat ditemui di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2016).

Helmy mengatakan, Pemerintah maupun aparat kepolisian tidak mungkin melarang adanya takbir keliling karena hal tersebut merupakan cara masyarakat untuk menyambut kegembiraan Idul Fitri.

Menurut Helmy, takbir merupakan bagian dari dakwah umat Islam. Oleh sebab itu ia mengingatkan agar dakwah melalui takbir keliling juga harus dilakukan secara baik.

"Semua agama bersifat dakwah harus disalurkan dengan cara-cara yang baik. Takbir itu harus dilakukan dengan cara yang penuh hikmah," ucap Helmy.

Dia pun mengimbau agar pihak kepolisian agar berkoordinasi dan mengatur agar masyarakat yang ingin melakukan takbir keliling bisa terakomodasi tanpa menimbulkan gangguan ketertiban umum.

Sementara itu pihak Polda Metro Jaya tidak melarang masyarakat yang hendak melakukan takbir keliling dengan cara berkonvoi di jalan raya.

Namun, polisi mengimbau agar sebelum konvoi melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib. (Baca: Polda Metro Jaya Imbau Warga Tidak Konvoi Kendaraan Saat Malam Takbiran)

"Polda Metro tidak melarang umat muslim untuk melakukan takbir keliling, tapi kami imbau sebelum melakukan kegiatan memberitahu dulu ke polsek atau polres setempat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Senin (4/7/2016).

Awi menjelaskan nantinya pihak kepolisian akan memberikan pengawalan pengawalan terhadap mayarakat yang akan melakukan kegiatan tersebut.

Hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat kegiatan tersebut. Awi juga meminta masyarakat yang melakukan takbir keliling tidak menggunakan mobil pick up.

Untuk pengguna kendaraan roda dua diminta tetap menggunakan helm dan mematuhi peraturan lalu lintas.

"Selain itu, kendaraan yang dipakai warga untuk keliling tidak boleh melintasi jalur protokol," kata Awi.

Kompas TV Alhamdulillah, Idul Fitri 1437 H Ditetapkan Rabu 6 Juli 2016
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com