Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Minta BPK Awasi Pos Belanja APBD Pasca-pilkada

Kompas.com - 29/06/2016, 16:26 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis hasil riset terkait pendanaan pasangan calon kepala daerah setelah penyelenggaraan pilkada pada Desember 2015 lalu. Dalam hasil riset tersebut, KPK menyoroti soal sumber pembiayaan dana kampanye oleh calon kepala daerah petahana.

Deputi bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengungkapkan, dugaan calon petahana menggunakan dana hibah, bantuan sosial, dan pengadaan barang dan jasa tidak terbukti. Pasalnya, KPK tidak menemukan peningkatan anggaran dalam semua pos anggaran itu.

"Selama ini, kami mengira petahana akan meningkatkan itu supaya dia dapat dana saat kampanye atau pencalonan. Ternyata, datanya tidak ada. Jadi, tidak ada kenaikan anggaran untuk dana bansos, hibah, dan pengadaan barang jasa," ujar Pahala saat memberikan keterangan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Dari hasil temuan tersebut, KPK mengindikasikan dua hal yang harus menjadi perhatian. Pertama, adanya dugaan calon kepala daerah petahana memakai dana program. Dana program ini diselubungkan dana pembayaran kompensasi untuk para pendukungnya.

Kedua, calon kepala daerah petahana akan melakukan pembayaran kepada pendukungnya setahun hingga lima tahun setelah dia berhasil terpilih kembali.

Berdasarkan hasil temuan itu, KPK akan memberikan rekomendasi kepada pihak auditor atau Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar memberikan perhatian khusus terhadap pos-pos belanja APBD pada tahun pertama setelah pilkada dan selanjutnya.

Demikian juga soal praktik pemberian izin, terutama dalam bidang pertambangan dan perkebunan yang dilakukan setelah calon kepala daerah menjadi kepala daerah.

"Oleh karena itu, kami rekomendasikan pada auditor atau BPK untuk melakukan pemeriksaan khusus pada T+1 (tahun pertama setelah pilkada)," kata Pahala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com