Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jabar Akan Terapkan Sistem Buka-Tutup di Jalur Selatan

Kompas.com - 27/06/2016, 17:33 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Bambang Waskito mengatakan bahwa pihaknya akan menerapkan sistem buka-tutup jika arus mudik Lebaran mendatang di jalur Selatan, khususnya di daerah Gentong dan Nagrek, terpantau padat.

Menurut Bambang, sistem buka tutup akan dilakukan bila antrean kendaraan pemudik sudah mencapai pintu tol Cileunyi.

Sementara, kata Bambang, sistem contra-flow tidak bisa diterapkan mengingat ruas badan jalan yang terlampau sempit.

Selain itu, pengalihan arus juga tidak mungkin dilakukan karena tidak ada jalur alternatif lain di bagian selatan.

"Untuk jalur selatan memang belum ada jalan alternatif. Nanti kami terapkan sistem buka tutup saja, ekor (kepadatan) sudah sampai setelah pintu tol Cileunyi itu. Penerapan contra-flow juga tidak bisa karena ruasnya sempit. Jadi, kami putuskan sistem buka tutup saja," ujar Bambang sebelum menghadiri rapat pengamanan lalu lintas mudik Lebaran di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2016).

Upaya lain yang akan dilakukan Polda Jawa Barat, yakni mengantisipasi pasar tumpah di sepanjang jalur mudik.

(baca: Ini Pengaturan Arus Mudik Jalur Utara Jabar)

Bambang menuturkan, Polda Jabar akan mengerahkan personelnya untuk berjaga di tiap titik yang menjadi lokasi pasar tumpah dan beberapa tempat yang menjadi pusat keramaian warga.

Setiap 30 meter akan ditempatkan satu polisi sehingga para pedagang tidak akan mengambil badan jalan untuk berjualan.

Selain persoalan pedagang pasar, akan ada penerapan kanalisasi bagi warga yang akan menyeberang di jalur mudik. Polisi akan mengatur penyeberang jalan menjadi satu titik.

Dengan begitu kendaraan tidak akan lagi tersendat karena warga yang akan menyeberang jalan di sembarang tempat.

"Setelah Nagrek, setiap 30 meter ada personil Kepolisian yang berjaga membuat pagar betis. Kami bariskan personel dan memasang traffic cone. Kami juga kanalisasi penyebarang jalan. Nanti penyebarangan jalan dikumpulkan di satu titik lebih dulu. Jadi tidak menyeberang sendiri-sendiri," kata Bambang.

Sementara itu, pihak Polda Jabar juga sudah berkoordinasi dengan seluruh Pemerintah Kabupaten di Jawa Barat agar mengimbau kendaraan angkutan tradisional seperti delman untuk sementara tidak beroperasi menjelang arus puncak mudik.

"Kita udah koordonasi dengan para Bupati untuk tukang delman itu diberi kompensasi selama tidak beroperasi jelang arus puncak," pungkasnya.

Kompas TV Ranjau Paku Bertebaran di Jalanan Mudik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasional
Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Nasional
Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Nasional
Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Nasional
KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

Nasional
DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

Nasional
Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Nasional
Pertamina Bersama Komisi VII DPR Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Pertamina Bersama Komisi VII DPR Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Nasional
KPK Nyatakan Hakim Agung Gazalba Bisa Disebut Terdakwa atau Tersangka

KPK Nyatakan Hakim Agung Gazalba Bisa Disebut Terdakwa atau Tersangka

Nasional
Gelar Rapat Persiapan Terakhir, Timwas Haji DPR RI Pastikan Program Pengawasan Berjalan Lancar

Gelar Rapat Persiapan Terakhir, Timwas Haji DPR RI Pastikan Program Pengawasan Berjalan Lancar

Nasional
Kemenhan Tukar Data Intelijen dengan Negara-negara ASEAN untuk Tanggulangi Terorisme

Kemenhan Tukar Data Intelijen dengan Negara-negara ASEAN untuk Tanggulangi Terorisme

Nasional
Hari Ke-17 Keberangkatan Calon Haji: 117.267 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 20 Orang Wafat

Hari Ke-17 Keberangkatan Calon Haji: 117.267 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 20 Orang Wafat

Nasional
Eks Gubernur Babel: Kekayaan Alam dari Timah Berbanding Terbalik dengan Kesejahteraan Masyarakat

Eks Gubernur Babel: Kekayaan Alam dari Timah Berbanding Terbalik dengan Kesejahteraan Masyarakat

Nasional
Ditemani Menko Airlangga, Sekjen OECD Temui Prabowo di Kemenhan

Ditemani Menko Airlangga, Sekjen OECD Temui Prabowo di Kemenhan

Nasional
Megawati Diminta Lanjut Jadi Ketum PDI-P, Pengamat: Pilihan Rasional

Megawati Diminta Lanjut Jadi Ketum PDI-P, Pengamat: Pilihan Rasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com