Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi III Nilai Tangkap Tangan Panitera Jadi Momentum Perbaikan Penegakan Hukum

Kompas.com - 17/06/2016, 11:49 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, Didik Mukrianto, angkat bicara soal operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap kuasa hukum pedangdut Saipul Jamil dan seorang panitera muda Pengadilan Negeri Jakarta Utara. 

Didik mengaku prihatin, karena nama figur publik kembali terseret dalam kasus yang mencoreng insitusi peradilan. Akibatnya, institusi peradilan pun semakin menjadi sorotan. 

"Ini menambah deretan penegak hukum yang sarat kepentingan, sarat korupsi," ujar Didik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Meski hingga saat ini belum ada sinyal keterlibatan hakim, namun Didik melihat deretan kasus yang menyeret oknum badan peradilan sebagai sinyal bahwa harus ada perbaikan penegakan hukum.

Selain itu, ia menilai perlu ada perbaikan citra di mata masyarakat yang berpandangan ada mafia peradilan di institusi-institusi penegak hukum. KPK, kata dia, merupakan ujung tombak pemberantasan mafia peradilan itu.

"Hakim ini adalah wakil Tuhan di dunia. Kalau wakil Tuhan di dunia kemudian masih terlibat dalam perilaku koruptif maka apa jadinya negara kita ini," kata Sekretaris Fraksi Demokrat itu.

Didik menambahkan, terkait kasus OOT panitera, dirinya sebagai anggota komisi hukum DPR akan ikut melakukan pengawasan yang lebih ketat dan meminta mitra-mitra komisi, termasuk Mahkamah Agung.

Ini dilakukan agar institusi penegak hukum betul-betul menerapkan prinsip good governance terhadap proses pengadministrasian.

"Ini juga menjadi tugas Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial untuk mengawasi perilaku hakim atau pun segenap staf di pengadilan agar betul-betul bersih dari korupsi," tutur dia.

Belum genap dua bulan, dua panitera pengadilan ditangkap KPK. Setelah sebelumnya panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Edy Nasution, kini giliran panitera Peengadilan Negeri Jakarta Utara Rohadi yang harus berurusan dengan KPK karena diduga terlibat dalam kasus suap perkara.

Mantan hakim, Asep Iwan Iriawan menilai, banyaknya oknum di lembaga peradilan yang terjerat korupsi, karena tidak lagi memiliki rasa takut terhadap penegak hukum.

Baik panitera mau hakim, dinilai telah terbiasa menerima suap sehingga tidak lagi merasa takut dipenjara.

Menurut Asep, persoalan korupsi yang melibatkan hakim maupun panitera pengadilan tidak lepas dari tanggung jawab Mahkamah Agung. Dalam hal ini, menurut Asep, MA tidak mampu memberikan contoh yang baik bagi lembaga di bawahnya.

Kompas TV KPK Selidiki Suap Perkara Saipul Jamil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com