Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: Tito Akan Memimpin Seniornya yang Juga Bermimpi Jadi Kapolri

Kompas.com - 16/06/2016, 14:17 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua bidang Hukum DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan menilai Komisaris Jeneral Tito Karnavian terlalu muda untuk menjadi Kapolri.

Trimedya khawatir sosok Tito yang masih muda bisa menimbulkan gejolak di internal Korps Bhayangkara.

"Beliau (Tito) harus mampu menjaga soliditas Polri karena yang dipimpin beliau adalah senior-seniro yang mimpinya juga menjadi kapolri," kata Trimedya kepada Kompas.com, Kamis (16/6/2016).

Tito adalah lulusan Akademi Polisi angkatan 1987. Di atas Tito, masih ada para seniornya seperti Irwasum Komjen Dwi Prayitno (angkatan 1982), Wakapolri Komjen Budi Gunawan (angkatan 1983), Kepala BNN Komjen Budi Waseso (angkatan 1984), Kabaharkam Komjen Putu Eko Bayuseno (angkatan 1984).

Trimdeya menilai, Tito sebenarnya sosok yang memiliki kapabilitas dan kapasitas untuk menjadi Kapolri. Hanya saja Wakil Ketua Komisi III DPR ini merasa penunjukan Tito terlalu cepat.

Apalagi, Tito juga baru ditunjuk sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada Maret 2016 lalu.

"Kami pikir Pak Tito ini Kapolri masa depan, setelah putaran ini, tapi ternyata sudah ditunjuk sekarang," kata Trimedya.

Trimedya pun mempertanyakan apakah Tito akan menjabat sebagai Kapolri hingga pensiun pada masa jabatannya. Menurut dia, Presiden harus bisa menjelaskan proyeksi masa depan Tito ini.

"Kalau sampai pensiun artinya masih 6 tahun lagi, bisa kita bayangkan," ucap Trimedya.

Namun, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjamin internal Polri tidak akan bergejolak jika seorang perwira dari angkatan yang lebih muda menjadi pimpinan.

"Enggak ada gejolak. Saya jamin itu," ujar Badrodin. (Baca: Badrodin Jamin Internal Polri Tak Bergejolak jika Tito Karnavian Jadi Kapolri)

Badrodin mengatakan, seluruh perwira tinggi di Polri mengakui bahwa sosok Tito memang mumpuni. Mantan Kapolda Metro Jaya itu dinilai sudah teruji menangani tindak pidana luar biasa.

Komunikasi Tito dengan banyak pihak juga dianggap bagus. Badrodin menuturkan, Tito dikenal sebagai sosok perwira tinggi yang smart lewat segudang pengalamannya.

Pernyataan serupa juga disampaikan Irwasum Komisaris Jenderal (Pol) Dwi Priyatno dan Kepala BNN Komjen Budi Waseso. Keduanya tidak merasa dilangkahi.

Dwi menilai Tito merupakan sosok perwira Polri yang baik, profesional dan cocok untuk memimpin institusi Polri. (Baca: Komjen Dwi Priyatno: Saya Tak Merasa Dilangkahi, TIto Hadiah Terbaik untuk Polri)

Sedangkan menurut Budi Waseso, Tito memiliki rekam jejak yang sangat baik dan merupakan salah satu putra terbaik di Kepolisian. Bagi Budi, masalah angkatan kelulusan Akpol bukan masalah.

(Baca: Tito Karnavian Jadi Calon Kapolri, Ini Komentar Budi Waseso)

Kompas TV Komisi III: Komjen Tito Potong Generasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com