Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung Minta Anggaran Pembangunan Rusunawa Khusus Jaksa dalam APBN-P 2016

Kompas.com - 06/06/2016, 17:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo meminta Komisi III DPR memasukkan anggaran penyelesaian pembangunan Rumah Susun Hak Sewa (Rusunawa) khusus jaksa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.

Rusunawa yang terletak di Kedoya, Jakarta Barat, itu, sejatinya sudah selesai pembangunannya. 

Akan tetapi, proses finishing terhambat karena minimnya biaya.

"Rusunawa ini penting buat para jaksa yang kebanyakan numpang sana-sini tinggalnya, makanya kami berharap finishing rusunawa ini anggarannya dimasukkan di APBN-P 2016," ujar Prasetyo, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/6/2016).

Proses finishing tersebut meliputi penambahan furniture, genset besar untuk rusunawa, dan fasilitas umum lainnya.

Kejaksaan menganggarkan Rp 32.579.872.000 untuk pembiayaan finishing rusunawa tersebut.

Prasetyo juga mengharapkan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) untuk membangun mess bagi para jaksa yang mengurus kasus tindak pidana korupsi (tipikor) yang bertugas di wilayah kepulauan.

"Saya minta ke Menpupera untuk jangan hanya Maluku, tapi juga tempat lain banyak yg perlu mendapat bantuan sama seperti NTT, Kalimantan, Sulawesi, karena ke persidangan perkara korupsi itu dilakukan di ibu kota provinsi, jauh dari tempat mereka masing-masing," ujar Prasetyo.

Sebelumnya, Jaksa Agung HM Prasetyo menyatakan prihatin dengan kondisi para jaksa. Dia bahkan sempat terisak dan menahan tangis saat menceritakan kehidupan Deviyanti Rochaeni, jaksa penuntut umum di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dia sempat terdiam cukup lama sebelum melanjutkan ceritanya. Matanya berkaca-kaca.

"Bukan bermaksud apapun, tapi dari kedua jaksa ini namanya Devi, dia suaminya supir, dan dia sendiri menambah penghasilannya dengan berjualan kue. Saat dia ditangkap sedang menyiapkan kue jualannya. Kasihan," kata Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com